TEMPO.CO, Jakarta - Boaz Solossa dan kawan-kawan bisa mengambil inspirasi dari sukses tim sepak bola Indonesia meraih medali emas SEA Games 1991 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, saat menghadapi Singapura malam ini.
Di Rizal Memorial malam ini, Boaz dan kawan-kawan harus mengalahkan Singapura jika ingin lolos ke babak semifinal Piala Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) 2016. Tapi ada sarat lain buat Boaz cs untuk lolos ke putaran empat besar, yaitu Thailand mengalahkan atau bermain imbang melawan tuan rumah Grup A, Filipina, malam ini.
“Kemenangan wajib hukumnya lawan mereka (Singapura). Kesempatan lolos masih ada," kata Boaz setelah mereka bermain imbang 2-2 melawan Filipina, di Philippines Sport Stadium, Bulacan, Selasa lalu.
Dengan hasil di Bulacan, Indonesia baru mengumpulkan nilai satu. Sedangkan Filipina meraih dua poin. Singapura memiliki nilai sama dengan Indonesia, tapi unggul selisih gol.
Baca:Laga Penentuan Timnas, Andik: Pertahanan Singapura Terbaik
Pelatih Indonesia asal Austria, Alfred Riedl, mengatakan akan mengantisipasi strategi bertahan Singapura yang diterapkan pada dua pertandingan sebelumnya. “Apa pun bisa terjadi dalam sepak bola. Saya memperkirakan akan terjadi pertandingan terbuka dan menarik,” kata Riedl.
Ia akan berusaha membuat susunan pemain starter yang terbaik sehingga tak mau berspekulasi jika pemain lini tengah Stefano Lilipaly dan Rizky Pora tidak dalam kondisi bugar.
“Kami lihat kondisi mereka malam ini (kemarin).”
Pemain sayap andalan, Andik Vermansyah, menegaskan siap bertempur demi meraih tiga poin.
“Singapura kuat dalam bertahan. Tapi saya memperkirakan besok (hari ini), mereka akan bermain terbuka karena ingin menang juga,” kata Andik.
“Kami juga berharap Thailand mengalahkan atau bermain seri melawan Filipina,” kata bintang klub Selangor di Liga Super Malaysia ini.
Andik, yang diganti menjelang akhir babak kedua melawan Filipina, punya pengalaman penting melawan Singapura.
Dalam pertemuan terakhir Indonesia melawan Singapura di Piala AFF, yaitu pada 2012 di Stadion Bukit Jalil, Singapura, tendangan Andik pada menit ke-88 mengantarkan kemenangan Tim Garuda ini.
Sedangkan gelandang Singapura, Hariss Harun, mengatakan tidak ada gunanya mereka berharap Thailand mengalahkan Filipina hari ini. Prinsip yang paling baik, Harris melanjutkan, adalah mereka mengalahkan Indonesia.
“Kami masih punya peluang,” kata bintang Johor Darul Ta'zim ini kepada ESPN FC. "Tentu saja, itu juga bergantung pada hasil lain. Tapi kami lebih baik tidak memikirkannya.”
Singapura akan lolos ke semifinal jika mereka mengalahkan Indonesia, dan Thailand minimal bermain seri dengan Filipina.
Harris mengisyaratkan Singapura akan berusaha mencari kelengahan lini belakang Indonesia.
“Taktik kami sudah solid dan tinggal bagaimana mentransformasikannya buat mencetak gol.
Sebab, jika Anda tidak mencetak gol, Anda tidak bisa memenangi pertandingan dan melangkah lebih jauh di turnamen ini,” kata Harris yang sudah bermain 70 kali buat Singapura sejak 2004.
Perjuangan Indonesia tergolong berat malam ini. Tapi, 25 tahun silam, pelatih asal Rusia, Anatoli Polosin, juga menyandang beban yang sama ketika membawa Sudirman, Aji Santoso, dan kawan-kawan pada pesta olahraga itu.
Sudirman cs ternyata mampu menembus babak final sepak bola SEA Games 1992 melawan tim kuat Thailand. Mereka berjibaku sampai menang di adu penalti. Itulah raihan emas sepak bola Indonesia yang terakhir di SEA Games.
PSSI | ESPN FC | SEA GAMES | HARI PRASETYO