TEMPO.CO, Palembang - Bentrok fisik antara kelompok suporter pendukung setia Sriwijaya Football Club (SFC) kembali terjadi. Kali ini, rombongan Suporter Bela Armada Sriwijaya (Beladas) Korwil Sriwijaya Mania Sumsel (SMS) diserang oleh puluhan orang dari Singamania.
Akibat bentrokan yang terjadi Minggu dinihari, 30 September 2012, itu, tujuh orang mengalami luka bakar dan lecet di sekujur tubuh mereka. Empat suporter Singamania juga ditahan polisi. “Empat anggota kami memang sudah diamankan polisi. Kita masih dalami apa sebab musababnya. Namun, yang jelas, ini bukan garis organisasi,” kata Deddy Pranata, Ketua Singamania, Senin, 1 Oktober 2012.
Namun Pran memastikan dalam insiden tersebut tidak ada kaitannya dengan organisasi yang dia pimpin. Sebab, hingga kini, belum ada kegiatan resmi mendukung SFC di arena pertandingan. “Bisa saja ini masalah atau dendam pribadi di antara mereka. Kami sebagai pimpinan akan tetap bertanggung jawab dengan mencarikan solusi terbaiknya,” katanya.
Dalam insiden yang terjadi Minggu dinihari di kawasan Celentang, Kota Palembang, itu, dua orang mengalami luka serius dan harus dirawat inap akibat terkena lemparan air keras (cuka para, dalam bahasa setempat). Diduga, penyerang juga menggunakan senjata tajam.
Secara terpisah, Ketua Beladas Korwil SMS, Edi Ismail, mengatakan, anggotanya mendapat serangan dari oknum kelompok lain ketika mereka dalam perjalanan pulang seusai menghadiri hajatan salah seorang anggota SMS.
“Saat kejadian pada Minggu dinihari, anak-anak masih dalam angkot. Dari pengakuan mereka, penyerangnya adalah kawan kita dari Singamania. Jujur, kami kecewa sekali karena insiden ini terjadi,” ujar Ismail.
Hingga kini, korban masih dirawat di rumah sakit swasta Palembang karena luka berat terkena senjata tajam. Aditia, korban luka bakar yang dirawat di Rumah Sakit Khadijah, sementara M. Ilham dirawat di Rumah Sakit Charitas. Sementara empat korban lainnya yang terkena percikan air keras hanya menjalani rawat jalan di rumah sakit tersebut.
Sebelumnya, insiden serupa pernah terjadi. Juli lalu, aksi kekerasan antar-suporter terjadi seusai laga Perang Bintang. Pelakunya berasal dari kelompok Beladas. Insiden tersebut berakhir damai setelah pelaku diamankan oleh polisi.
Manajemen SFC mengaku prihatin melihat insiden yang kembali terulang itu. Mereka meminta aparat kepolisian untuk bertindak tegas terhadap seluruh kegiatan yang berpotensi menimbulkan gesekan fisik. “Kita prihatin sekali dan meminta polisi mengusut kasus ini hingga tuntas,” kata Sekretaris SFC Faisal Mursyid, Senin, 1 Oktober 2012.
PARLIZA HENDRAWAN