TEMPO.CO, Jakarta - Pemain teranyar AS Monaco, Stephan El Shaarawy, mengaku kecewa setelah meninggalkan AC Milan. Pada saat yang sama, penyerang Italia berdarah Mesir ini menikmati tantangan baru yang akan ia hadapi di tempat barunya.
El Shaarawy bergabung dengan Monaco berstatus pinjaman selama semusim, dengan opsi pembelian untuk mempermanenkan kepindahannya. Pemain 22 tahun ini meninggalkan San Siro ke Stade Louis II setelah empat tahun membela Rossoneri, dengan catatan 27 gol pada semua ajang sejak datang dari Genoa pada 2011.
Dalam akun media sosialnya, El Shaarawy mengucapkan salam perpisahan dan rasa terima kasih kepada fan Milan atas dukungan yang ia terima selama ini, terutama dua musim belakangan saat ia jarang tampil akibat cedera yang kerap mendera. "Benar-benar sulit menemukan kata untuk menggambarkan apa yang ada di kepala saya," tulisnya di Instagram.
Proses kepindahan El Pharaoh terjadi cukup cepat dan tiba-tiba. Perombakan tim oleh Mihajlovic dengan menghadirkan pemain-pemain seperti Carlos Bacca dari Sevilla dan Luiz Adriano dari Shakhtar Donetsk mengorbankan status El Shaarawy sebagai pemain Milan.
"Saya tidak perlu menekankan betapa kecewanya meninggalkan klub seperti Milan dan fan," kata El Shaarawy. "Saya selalu dekat dengan warna klub ini sejak kecil, sulit rasanya pergi dari klub yang selalu mendukung dan percaya kepada saya bahkan pada saat-saat terburuk."
Pada akhir salam perpisahannya, The Little Pharaoh mengucapkan terima kasih kepada semua staf dan rekan tim serta fan yang menurut dia sudah membantunya berkembang sebagai pemain sepak bola. Nama El Shaarawy melambung ketika menjadi top scorer paruh musim Serie A dengan 14 gol pada musim 2012-2013.
SOCCERWAY | BINTORO AGUNG S.