TEMPO.CO, Jakarta - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) akhirnya merekomendasikan Persebaya Surabaya bermain di Piala Presiden. Rekomendasi terbit setelah klub yang dinaungi PT Mitra Muda Inti Berlian itu menyetujui pergantian nama mereka menjadi Persebaya United.
"Rekomendasi BOPI sudah kami serahkan ke kepolisian. Senin (hari ini) kami dipanggil untuk mengambil izin bermainnya," kata Hasani Abdulgani, Direktur Utama Mahaka Sports, promotor turnamen tersebut saat dihubungi, Minggu, 23 Agustus 2015.
Hasani mengatakan lega setelah persoalan dualisme yang mendera Persebaya United dengan Persebaya 1927 beres. Sebelummya, masalah itu sempat menjadi kendala turnamen Piala Prsiden yang akan bergulir pada 30 Agustus 2015.
Meski sudah menjadi Persebaya United, konflik klub asal Surabaya itu tetap belum beres. Ketua Presidium Arek Bonek 1927, Andi Peci, tetap menolak. "Sikap kami sampai hari ini menolak Persebaya United," ujarnya saat dihubungi terpisah, Minggu, 23 Agustus 2015.
Andi menuturkan dasar penolakan sudah jelas bahwa nama Persebaya hanya dimiliki oleh satu klub yakni Persebaya Surabaya. Klub ini yang menjadi nafas perjuangan Persebaya 1927 yang didirikan sebagai simbol perlawanan atas Persebaya versi PT Mitra Muda. "Dasar sikap kami ini didorong oleh penolakan nama klub yang kami cintai ini dicaplok," katanya.
Menurut Andi, masalah nama itu sudah disampaikan kepada BOPI maupun Mahaka dalam pertemuan, Selasa, 18 Agustus 2015, dua hari sebelum Persebaya versi PT Mitra berganti nama menjadi Persebaya Unitd. "Kami tak menyetujui lisan maupun tulisan soal perubahan nama ini. Justru kami melihat ada agenda tersembunyi di baliknya," ujar dia.
TRI SUHARMAN