TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Arema Cronus, Joko Susilo, serasa sedang melawan sahabat sendiri saat Arema menjamu Persegres Gresik United pada laga perdana turnamen Piala Jenderal Sudirman, Selasa, 10 November lalu. Gresik dilatih kawan seangkatannya, Widodo Cahyono Putro.
Senin malam ini, Arema akan menghadapi Persipasi Bandung Raya (PBR) di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Singo Edan optimistis meraih kemenangan kedua sehingga makin melapangkan jalan ke babak delapan besar. Kepercayaan diri Ahmad Bustomi sedang tinggi setelah menang telak 4-1 atas Gresik.
Namun, menurut Joko, kepercayaan diri saja tidak cukup untuk mengalahkan Christian Gaston Castano dan kawan-kawan. Pelatih PBR sudah berganti dari pelatih berpaspor Serbia, Dejan Antonic, ke Pieter Egge Huistra. Kapasitas dan kemampuan pelatih berkebangsaan Belanda ini dinilai lebih mumpuni dibanding Dejan.
Huistra berpengalaman di klub-klub besar peserta Eredivisie, liga tertinggi Belanda, klub di Liga Skotlandia, klub di Liga Jepang, serta delapan kali membela tim nasional Belanda. Di Indonesia, Huistra pernah menjadi Direktur Teknik PSSI. Joko dan sejumlah pelatih pernah berguru pada Huistra sehingga Joko mengetahui kualitas pelatih berusia 48 itu.
“Huistra pernah memberi materi kepelatihan kepada saya dan kawan-kawan pelatih lainnya saat awal-awal ia menjadi Direktur Teknik PSSI, sekitar 2014. Karena itu, kami tahu kualitas Huistra,” kata Joko, Minggu, 15 November 2015.
Joko menduga Huistra bakal menerapkan strategi berbeda dibanding Dejan. Performa PBR yang sekarang dianggap serius, antara lain, karena diperkuat tiga pemain asing, yakni Gaston, Antonio Telles, dan Ibrahim Conteh, yang berposisi di tengah dan depan. Selain Conte, Gaston dan Telles cukup berpengalaman bermain dalam kompetisi Tanah Air.
Ancaman bagi Arema juga bisa datang dari pemain lokal, seperti David Laly, Leonard Tupamahu alias Leo, dan Kim Jeffrey Kurniawan. Leo pernah memperkuat Arema Indonesia saat dilatih Miroslav Janu—kabar terkini: Leo kemungkinan absen karena mengalami cedera—dan Kim bekas pemain Persema Malang, sehingga mereka dianggap memahami gaya sepak bola Malangan yang diperagakan Arema Cronus.
Selain faktor Huistra, menurut Joko, secara teknis PBR diuntungkan lantaran mereka menonton permainan Singo Edan saat melawan Gresik United. Tentu saja Huistra sudah menyiapkan taktik dan strategi untuk meladeni tuan rumah, dan Joko harus cerdik mengantisipasinya.
ABDI PURMONO