TEMPO.CO, Gianyar - Setelah digulung 3-0 oleh PS Polri, Persija Jakarta tak mau kecolongan lagi dalam laga berikutnya. Pelatih Persija, Paulo Camargo, mengatakan, dari hasil kekalahan timnya atas skuad asuhan Nurdiansyah itu, sudah tergambar pola meracik strategi yang tepat untuk menghadapi Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, pada Senin, 21 Maret 2016.
Menurut pelatih asal Brasil itu, para pemain asing yang baru bergabung, yaitu Patrick da Silva, Wellington Guilherme Franca, dan Mekan Nasyrov, sudah bermain cukup bagus saat melawan PS Polri. Namun ia tetap memberi catatan untuk Franca.
"Dia masih proses seleksi, pelajaran untuk dia dari pertandingan tadi (melawan PS Polri) harus lebih cepat ketika minta bola passing (untuk membuka peluang)," kata Camargo seusai pertandingan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Sabtu, 19 Maret 2016, malam. "Saya mau Wellington memperbaiki itu dan saya pantau kesempatan dia di pertandingan selanjutnya."
Pada menit kedelapan, Camargo, yang sebelumnya tenang memantau perjuangan para pemain asuhannya, mendadak berdiri dari bangku pemain cadangan. Ia tampak berdebat lama di garis lapangan dengan Franca, setelah pemain bernomor 8 itu gagal memanfaatkan kesempatan emas untuk mengejar ketinggalan skor. Saat itu, Franca tampak tergesa-gesa melepaskan tendangan spekulasi ke gawang PS Polri, setelah Persija kecolongan satu gol pada menit kelima, yang dicetak Fabiano Da Rosa Beltrame.
Camargo yakin dalam pertandingan selanjutnya Persija akan tampil lebih baik lagi. "Kami masih punya kesempatan. Dalam latihan berikutnya, kami akan mematangkan kemampuan pemain untuk lebih siap diturunkan," ujarnya.
Adapun kapten Persija, Ismed Sofyan, mengakui chemistry para pemain asing baru di tubuh skuad berjulukan Macan Kemayoran tersebut belum terbangun. "Ya, itu pasti karena mereka baru datang tiga hari bersama kami," katanya. "Mereka perlu waktu adaptasi, apalagi langsung dihadapkan dengan pertandingan resmi, mereka belum siap."
Menurut dia, yang perlu dievaluasi dari kekalahan melawan PS Polri adalah memperbaiki lini belakang agar lebih solid. "Jujur saja, kami banyak kecolongan bola mati, terutama dua gol di babak pertama, itu membuat kami kaget. Ternyata mereka (PS Polri) lebih cerdik, padahal kami sudah antisipasi," tuturnya.
BRAM SETIAWAN