TEMPO.CO, Jakarta - Haka adalah tarian perang suku Maori di Selandia Baru. Di bidang olahraga, tarian itu menjadi terkenal karena kerap diperagakan tim rugby Selandia Baru, All Blacks, yang baru mendapat penghargaan tim terbaik Laureus World Sports Award.
Ketika AC Milan berusaha meniru tarian itu sebelum laga melawan Carpi, Jumat dinihari, 22 April 2016 WIB, yang terjadi kemudian banjir celaan dan caci maki. Maklum, tarian itu dilakukan atas pesanan sponsor, sebuah produk perawatan kulit. Lagi pula, saat para penari berkaus AC Milan beraksi, para pemain Carpi harus berbaris di tengah lapangan.
Tarian itu sendiri jauh dari aksi perang seperti aslinya, lebih menampilkan aksi para pria penari tersebut mengusap ketek dan wajahnya biar bersih. Saat yang sama di papan reklame sekeliling lapangan muncul tulisan, "Para pria, inilah ritual kalian."
Berikut ini tampilan video tersebut.
Seusai pertandingan itu, yang berakhir seri 0-0, Milan langsung mendapat banjir kritik. BBC bahkan menyebut aksi itu sebagai "tindakan bunuh dari" dari klub besar itu. Di Twitter, respons yang muncul tak kalah keras.
Jack Proctor (@Jproctor96), misalnya, berkicau, "AC Milan harus dipotong 30 poin atau bahkan dilarang dari sepak bola untuk selamanya setelah aksi haka sebelum laga itu. Memuakkan."
Vince Rugari (@VinceRugari) kemudian menimpali, "Untuk berbagai alasan, AC Milan cocok menampilkan haka sebelum laga itu. Saya berharap Selandia Baru menyatakan perang dengan Italia."
Tarian haka oleh tim All Blacks sendiri seperti berikut ini.
ABC | BBC | NURDIN