TEMPO.CO, Jakarta - Gelandang Prancis, Paul Pogba, membantah telah melakukan gerakan selebrasi yang menghina saat negaranya mengalahkan Albania 2-0 pada Euro 2016, Rabu, 15 Juni 2016.
Pogba mendapat kritik terkait dengan penampilannya pada laga kemenangan Prancis melawan Rumania. Ia menjadi pemain pengganti saat melawan Albania, tapi berhasil memberikan assist kepada Dmitri Payet yang mencetak satu gol pada menit akhir.
Foto dirinya saat melakukan selebrasi menunjukkan tangannya diayunkan mengarah ke tribun wartawan. “Saya ingin mengatakan dengan tulus dan menekankan, apa pun yang diinterpretasikan oleh orang lain terhadap foto itu, saya tidak pernah bermaksud untuk ‘mendemonstrasikan' atau menyerang atau membalas dendam,” kata Pogba dalam sebuah pernyataan kepada AFP, Jumat.
“Saya sangat senang dengan gaya itu dan saya melakukan itu ke arah tempat ibu dan saudara saya duduk. Saya biasanya melakukan tarian dengan lengan terangkat dan tangan mengepal. Itu bukan berarti apa-apa,” ujar Pogba.
Perdebatan muncul ketika seorang jurnalis dari sebuah stasiun televisi mengunggah di Twitter foto Pogba saat melakukan selebrasi. Beberapa pengamat menafsirkan isyarat Pogba itu merupakan respons terhadap kritik media atas dua penampilannya pada Euro 2016.
Bekas pemain timnas Prancis, Nicolas Anelka, mendukung pembelaan yang dilakukan Pogba. "Tuan-tuan pers, berhentilah menyerang pemain," tutur Anelka dalam video online. "Kami tidak peduli apakah kebenaran itu ada di dalam semua ini. Prancis telah memenangi dua pertandingan, dua kemenangan, enam poin, itu saja, itulah yang terpenting bukan?"
ANTARA