Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Temuan SOS: Sejumlah Pelatih ISC Tak Penuhi Regulasi Lisensi  

image-gnews
Pesepak bola Bali United, I Made Wirahadi (kedua dari kiri) berselebrasi usai mencetak gol pertama ke gawang Perseru Serui saat pertandingan antara Bali United melawan Perseru Serui dalam lanjutan liga Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 di Stadion Dipta, Gianyar, Bali, 27 Juni 2016. Ketiga gol kemenangan tuan rumah Bali Utd masing-masing disumbangkan oleh I Made Wirahadi, Kiko Insa, dan Lucas Patinho. TEMPO/Johannes P. Christo
Pesepak bola Bali United, I Made Wirahadi (kedua dari kiri) berselebrasi usai mencetak gol pertama ke gawang Perseru Serui saat pertandingan antara Bali United melawan Perseru Serui dalam lanjutan liga Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 di Stadion Dipta, Gianyar, Bali, 27 Juni 2016. Ketiga gol kemenangan tuan rumah Bali Utd masing-masing disumbangkan oleh I Made Wirahadi, Kiko Insa, dan Lucas Patinho. TEMPO/Johannes P. Christo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi watchdog sepak bola Save Our Soccer (SOS) kembali mengungkapkan pelanggaran terhadap regulasi Indonesia Soccer Championship (ISC). Setelah menemukan bahwa pemain-pemain asing yang berlaga di ISC tidak dilengkapi dengan kartu izin tinggal terbatas (Kitas), SOS mendapati fakta bahwa beberapa pelatih di klub yang berlaga di ISC tidak memiliki sertifikat pelatih sesuai dengan regulasi ISC.

Berdasarkan Regulasi Kompetisi dan Manual ISC Pasal 37 tentang Dokumen Pendaftaran Ofisial, pelatih kepala klub yang berlaga di ISC sekurang-kurangnya memiliki sertifikat pelatih AFC A atau yang setara yang mendapatkan pengakuan dari AFC. Sedangkan asisten pelatih minimal punya lisensi AFC B.

Dalam rilis yang diterima media pada Jumat, 2 September 2016, SOS menyebutkan beberapa dari 18 kepala pelatih di ISC tidak memenuhi persyaratan di atas. Ada juga yang lisensinya masih dipertanyakan. Pelatih Persib, Djadjang Nurjaman, dan pelatih PS TNI, Suharto A.D, adalah dua di antaranya. Djadjang hanya memegang lisensi AFC B, sedangkan Suharto berlisensi AFC C.

“Buat apa dibuat aturan kalau akhirnya dilanggar? GTS (PT Gelora Trisula Semesta) selaku operator yang diamanatkan membawa misi reformasi tata kelola kompetisi sepak bola nasional harus tegas soal ini. Tidak ada lagi alasan situasi dan kondisinya abnormal. Itu apologi yang tak masuk akal,” kata koordinator SOS, Akmal Marhali, dalam rilisnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada juga pelatih kepala asing yang standar lisensinya masih dipertanyakan. Mereka adalah Wesley Gomes de Oliviera (Madura United), Jaino Matos (Persiba Balikpapan), dan Angel Alfredo Vera (Persipura Jayapura). Pelatih-pelatih itu memegang lisensi dari ABTF, yang merupakan organisasi semacam asosiasi pelatih sepak bola yang berada di Brasil, bukan dari Federasi Brasil (CBF).

“Tidak ada konfirmasi dari AFC apalah ABTF itu setara dengan AFC A. Ini juga perlu dipertegas. Standar lisensi kepelatihan sangat penting untuk menjaga kualitas kompetisi profesional sesuai standar yang ditentukan oleh AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia). Apalagi, salah satu muara dari kompetisi domestik profesional adalah agar klub dapat bersaing di Kompetisi Klub AFC,” kata Akmal. “AFC biasanya mengeluarkan yang namanya Recognition Of Competence untuk pelatih yang berlisensi di luar standar AFC atau UEFA ataupun FIFA. Semacam keterangan pengakuan dari AFC apakah lisensi itu selevel dengan AFC A atau tidak.”

GADI MAKITAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Sejumlah pemuda menyalakan lilin dan membentangkan poster saat menggelar
Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.


Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Logo PSSI.
Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930


Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (tengah) didampingi Wakil Ketua Iwan Budianto (kanan) dan Sekjen Yunus Nusi tiba untuk dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 13 Oktober 2022. Komnas HAM meminta keterangan PSSI dan pihak penyelenggara siaran pertandingan Arema melawan Persebaya 1 Oktober 2022 untuk proses pemantauan dan penyelidikan atas kasus tragedi kemanusiaan Stadion Kanjuruhan Malang. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan


Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

29 Mei 2021

Logo PSSI. (pssi.org)
Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.


HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

19 April 2021

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan disela pelaksanaan Piala Menpora mengunjungi Balai Persis meletakan karangan bunga HUT Ke-91 PSSI, di tugu Soeratin di Balai Persis Solo, Senin (19/4/2021) (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)
HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.


Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

11 Februari 2021

Nurdin Halid. TEMPO/Subekti
Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.


PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

19 Januari 2021

Logo PSSI. (pssi.org)
PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.


PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

26 Desember 2020

Logo PSSI. (pssi.org)
PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.


Andik Sebut Persiapan Timnas Piala AFF 2018 Kurang Panjang

24 November 2018

Pemain Timnas Indonesia Andik Vermansah (tengah) dihadang dua pemain Brunie dalam pertandingan final Piala Hassanal Bolkiah di Bandar Seri Begawan, Brunei, Juma (9/3). REUTERS/Ahim Rani
Andik Sebut Persiapan Timnas Piala AFF 2018 Kurang Panjang

Pemain sayap kawakan, Andik Vermansah, mengatakan persiapan timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018 sangat minim sekali.


Tanggapi Kritik dari Luis Milla, PSSI Enggan Berbalas Pantun

22 Oktober 2018

Ratu Tisha Destria, Sekjen (Sekretaris Jendral) Federasi Sepakbola Indonesia PSSI saat ditemui dikantor PSSI dikawasan Kuningan, Jakarta Selatan, 20 Juli 2017. TEMPO/Nurdiansah
Tanggapi Kritik dari Luis Milla, PSSI Enggan Berbalas Pantun

Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha, menyatakan mereka punya catatan positif dan negatif mengenai mantan pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla.