TEMPO.CO, Jakarta - Chelsea berhasil mengalahkan Manchester Untied 4-0 dalam lanjutan Liga Inggris di Stamford Bridge, Ahad malam. Pelatih Chelsea, Antonio Conte, banyak dipuji dalam laga ini karena dinilai mampu menemukan formasi ideal buat The Blues.
Pelatih asal Italia itu sebelumnya memakai formasi 4-2-3-1 atau 4-1-4-1 saat pertama kali bergabung dengan Chelsea. Namun ia buru-buru mengubah skema timnya menjadi 3-4-3 setelah dikalahkan Arsenal 3-0 pada akhir September lalu. Perubahan formasi itu tokcer karena Arsenal mampu terus menang dalam tiga laga selanjutnya dengan mencetak sembilan gol tanpa pernah kebobolan.
Conte mengakui perubahan formasi tersebut dilakukan setelah menganalisis tampilan timnya. "Dalam setiap laga kami kebobolan dua kali. Saya harus mengatasi itu. Dua (pemain) di belakang, tiga di belakang, empat di belakang, saya tak peduli. Saya hanya harus mengatasi masalahnya," katanya.
Pola 3-4-3 memang terbukti solid. Di lini belakang, Gary Cahill, Cesar Azpilicueta, dan David Luiz saling bahu-membahu. Tugas mereka bisa lebih ringan karena di lini tengah, sebagai gelandang bertahan, ada Nemanja Matic dan N'Golo Kante.
Di bagian sayap, bahkan kemudian tersedia tempat bagi Victor Moses dan Marcos Alonso—yang sebelumnya terpinggirkan. Di lini depan, Eden Hazard bebas dari tugas bertahan, sehingga ia bisa bahu-membahu dengan Diego Costa dan Pedro untuk menggebrak pertahanan lawan.
Komentator Sky Sports, Gary Neville, mengatakan, dari pengalaman dia selama ini, formasi 3-4-3 paling sulit dihadapi. Namun Conte tampaknya memilih sistem itu semata karena didorong keadaan. Ia sudah membeli kembali David Luiz dengan mahal, tapi pemain itu tampaknya tak bisa berduet dengan John Terry atau Gary Cahill.
Formasi tiga bek justru membuat lini belakang menjadi lebih nyaman. "Juga ada Kante dan Matic di lini tengah di depan mereka. Bila Anda memiliki tiga bek lalu dua pemain lain di depannya, Anda memiliki perlindungan ekstra. Dan yang terpenting, memberi Hazard kebebasan tanpa harus turun ke belakang untuk bertahan. Ia menjadi lebih berbahaya," ujar mantan bek MU ini.
SKY SPORTS | NURDIN