TEMPO.CO, Jakarta - Real Madrid menolak untuk merespon komentar bek Barcelona, Gerard Pique, yang menuding mereka sebagai dalang dari kasus pajak yang menerpa Lionel Messi dan Neymar Jr. Madrid menyatakan bahwa mereka lebih suka membalas pernyataan Pique dengan aksi di lapangan pada saat kedua tim bertemu pada 23 April mendatang.
Media Spanyol, AS, menuliskan bahwa Biro Hukum Real Madrid telah menelaah pernyataan Pique dalam wawancara dengan sebuah stasiun radio itu. Namun mereka memutuskan tak akan mengajukan gugatan hukum kepada bek Barcelona itu.
Baca: Khawatir Isco Hengkang ke Barcelona, Begini Ancaman Real Madrid
"Balasan terbaik adalah pada El Clasico 23 April karena Real Madrid selalu berbicara di lapangan dengan bermain," tulis pernyataan resmi Madrid itu.
Pique menuding Real Madrid berada di belakang kasus pajak Messi dan Neymar dengan alasan yang kuat. Dia melihat kejanggalan karena kasus itu hanya terjadi pada pemain Barcelona dan tidak kepada pemain Madrid seperti Cristiano Ronaldo.
Dia juga menyatakan bahwa Madrid berada di belakang kasus itu karena kerap melihat jaksa ang 2-0 melawan Prancis pada laga persahabatan. Alasannya, dia melihat jaksa Marta Silva Lapuerta yang menangani kasus Messi dan Neymar kerap berada di tempat duduk VVIP di Santiago Bernabeu, kandang Real Madrid.
Baca juga: Pique Tuding Real Madrid Jadi Dalang Kasus Neymar dan Messi
"Hal yang saya tak suka soal Madrid adalah apa yang terjadi di ruang Direktur, banyak hal yang terjadi di sana. Saya tak suka melihat orang yang menuduh Messi dan Neymar. Tuduhan untuk Messi dan Neymar tetapi tidak untuk Cristiano Ronaldo," ujarnya.
Silva sendiri memang dikenal memiliki kedekatan dengan Madrid. Dia sempat terdaftar sebagai anggota dewan Madrid saat periode pertama kepemimpinan Presiden Florentino Perez. Hingga saat ini, dia disebut masih merupakan anggota dari Real Madrid.
AS|FEBRIYAN