TEMPO.CO, Roma – Minggu, 28 Mei 2017, waktu digelarnya laga AS Roma melawan Genoa, menjadi hari yang emosional. Dalam laga terakhir Liga Italia musim ini, Francesco Totti, 40 tahun, akan mengucapkan perpisahan kepada puluhan ribu Romanista.
Kontraknya bersama klub ibu kota Italia itu berakhir pada musim ini, dan Totti Akan memainkan pertandingan terakhirnya untuk klub tersebut setelah 24 tahun berkostum klub berlambang Serigala itu. Publik masih menanti apakah Totti akan memperpanjang karier bermainnya musim depan, tapi statusnya sebagai mantan pemain nasional Italia di Roma tak terbantahkan.
Baca Juga: Pensiun Akhir Musim Ini, Totti Akan Masuk Manajemen AS Roma
”Totti bukan seorang pahlawan, dia dewa bagi fan Roma,” ujar mantan pelatih Roma, Sven-Goran Eriksson, kepada Omnisport. “Dia bersama Roma sepanjang hidupnya.”
Eriksson—sekarang melatih klub Divisi II Liga Cina FC Shenzhen FC—pernah melatih AS Roma pada 1984. Selama tiga tahun di Stadion Olimpico, Eriksson meraih Piala Italia 1986. Totti muda menarik perhatian Eriksson sebelum Kapten Roma ini menjalani 800 laga di semua kompetisi dan mencetak lebih dari 300 gol. “Saya ingat, ketika dia masih sangat muda, saya melihatnya berlatih dan bertanding,” katanya.
”Anda bisa melihat Totti sebagai pemain sepak bola yang pantas. Dia pemain hebat, terutama untuk Roma, tapi juga tim nasional. Tapi untuk Roma, dia satu-satunya!. “Totti memiliki teknik, visi, dan mencetak gol. Rekor pertandingannya sulit dikalahkan pemain Roma lainnya,” Eriksson menjelaskan.
Simak Juga: Mulai Jadi Beban, Roma Berharap Totti Segera Pensiun
Di mana Totti di antara pemain hebat lainnya? Eriksson mengatakan, “Itu sangat sulit. Saat ini, hanya ada Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Generasi sebelumnya ada Pele, (Johan) Cruyff, (Diego) Maradona. Tapi, jika Anda warga Roma, Totti segalanya bagi penggemar klub, dan saya memahaminya. Dia layak mendapatkannya.”
SOCCERWAY | HOTMA SIREGAR