TEMPO.CO, Jakarta – “Polisi Swiss pada Rabu, 27 Mei 2015, menggerebek markas besar FIFA di Zurich serta menyita sejumlah dokumen dan data,” demikian pernyataan kantor Kejaksaan Umum Swiss.
Penggerebekan itu merupakan bagian dari penyelidikan terkait dengan kasus pencucian uang dan penipuan yang melibatkan pemberian hak menyelenggarakan Piala Dunia 2018 dan 2022 kepada Rusia dan Qatar. Demikian laporan Reuters.
Sebelumnya, polisi Swiss menangkap sejumlah pejabat FIFA dalam serangan fajar di hotel bintang lima di Zurich pagi ini, Rabu, 27 Mei 2015. Penangkapan itu dilakukan atas permintaan Departemen Kehakiman Amerika Serikat, yang sebelumnya menyelidiki tuduhan korupsi di badan sepak bola dunia tersebut.
Penangkapan itu dilakukan saat para perwakilan berkumpul menjelang pemilihan Presiden FIFA. Seperti dilansir Al Jazeera, penangkapan tersebut berdasarkan dugaan penggelapan, pemerasan, dan pencucian uang para pejabat. Ada sekitar sepuluh pejabat senior yang diduga terlibat.
Tuduhan korupsi di FIFA selama dua dekade terakhir begitu kencang berembus. Ada penyelewengan dalam hak siar, pemasaran royalti, dan pemilihan tuan rumah Piala Dunia, bercampur dengan tuduhan pencucian uang serta pemerasan dan penggelapan. Seorang anggota Komite Eksekutif FIFA, yang memiliki posisi kuat dan memegang kekuasaan besar di FIFA, disebut-sebut sudah diincar kepolisian.
ANTARA