TEMPO.CO, Bandung - Pelatih kepala Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, mengatakan kekalahan Persib oleh Mitra Kukar dengan skor tipis 1-0 dalam pertandingan pertama semifinal Piala Presiden akibat dari kurangnya konsentrasi Atep cs.
"Satu gol yang tercipta ke gawang kita itu pun kalau kalian lihat pada hari Jumat, ketika latihan, saya yang nendang sendiri, dan itu kejadian. Saya nyesek itu yang menjadikan gol ke gawang kita," kata Djadjang kepada wartawan di mes Persib, Jalan Ahmad Yani, Bandung, Selasa, 6 Oktober 2015.
Menurut Djanur—panggilan akrab Djadjang, paham betul dengan kekuatan Mitra Kukar, yang banyak mengandalkan servis bola mati di setiap pertandingan yang dijalankan.
"Kita tahu Mitra Kukar dari sekian gol yang mereka dapati, lima gol, yang saya tahu tiga gol apa empat gol dari servis seperti itu dari open play sebetulnya mereka kurang. Bukan saya mengecilkan hati mereka, tapi memang tidak terlalu berbahaya," ucapnya.
Sebetulnya, ujar dia, dari segi penguasaan bola, anak asuhnya tidak kalah oleh skuad Naga Mekes tersebut. "Secara umum, sebetulnya boleh dikatakan berimbanglah," tuturnya. Namun, kata Djanur, lagi-lagi faktor keberuntungan menaungi Mitra Kukar dalam laga yang berlangsung di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kalimantan Timur, tersebut.
Makanya, ucap Djanur, skuad Maung Bandung--julukan Persib--harus bisa menang pada leg kedua yang bakal dihelat di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, pada Sabtu, 10 Oktober mendatang.
Defisit satu gol membuat Atep cs harus bisa menundukkan Mitra Kukar--minimal dengan skor 2-0--jika ingin melangkah menuju final Piala Presiden. "Tetap optimistis. Bukan tidak mungkin kita bisa kalahkan lawan di sini," tutur Djadjang. "Tinggal kita waspada dengan itu, antisipasi itu. Terutama kita harus lebih gereget melakukan penyerangan terhadap mereka, harus lebih memberikan tekanan dari pemain depan kita terhadap pertahanan mereka."
AMINUDIN A.S.