TEMPO.CO, Jakarta - Australia akan menguji coba kartu kuning serta merah untuk pelatih dan ofisial pada akhir pekan ini sebagai upaya memperbaiki tingkah laku orang-orang di tepi lapangan pada pertandingan-pertandingan Liga Australia. Hal itu diungkapkan Federasi Sepak Bola Australia (FFA) pada Selasa, 31 Oktober 2017.
Tindakan-tindakan yang berdampak pada kartu merah antara lain melempar botol minum "lewat cara yang berbahaya atau agresif", meludah, menggunakan kata-kata kasar, melecehkan, dan memasuki area teknis tim lain dengan sikap yang konfrontatif.
Melemparkan botol minuman untuk memperlihatkan kemarahan, bertepuk tangan sarkas terhadap para ofisial pertandingan, ekskursi terus-menerus melampaui area teknis, bersikap atau bertindak provokatif, mengolok-olok, atau menimbulkan permusuhan akan membuat seorang pelatih mendapat kartu kuning.
Baca: Pemain Naturalisasi Indonesia, yang Bersinar dan Redup
"Ini akan membantu para penggemar dan pengamat untuk memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap masalah-masalah yang dihadapi para ofisial pertandingan setiap pekan serta membantu mempromosikan respek di antara mereka," kata petinggi Liga Australia, Greg ORourke.
FFA telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Pengawas Sepak Bola Internasional (IFAB) untuk melakukan apa yang diyakini sebagai uji coba yang belum pernah dilakukan sebelumnya di kompetisi domestik strata tertinggi.
Pada April 2017, Liga Australia menjadi liga profesional pertama di dunia yang menggunakan video asisten wasit (VAR), seperti dilaporkan Reuters.
ANTARA