TEMPO.CO, Jakarta - Pertandingan Everton melawan Swansea dalam lanjutan Liga Inggris, dinihari nanti, akan kembali menjadi panggung bagi Wayne Rooney. Sejauh ini ia mampu menjawab keraguan.
Tak sedikit yang meramalkan karier Wayne Rooney akan berakhir begitu dia menanggalkan seragam Manchester United, Juli lalu. Maklum saja, sebelum pulang ke klub lamanya, dia sering menjadi pemain cadangan Setan Merah di bawah kendali Jose Mourinho.
Selain itu, Everton bukan tempat yang nyaman bagi dia. Di sana, Ronald Koeman, manajer sebelumnya, membeli banyak pemain muda, seperti Davy Klaassen dari Ajax Amsterdam, Sandro Ramírez dari Malaga, dan Gylfi Sigurdsson dari Swansea City. Rooney bakal sulit bersaing.
Tapi tunggu dulu. Pemain 32 tahun ini tak semandul itu. Dari 11 laga awal musim ini, Rooney mampu mencetak empat gol. Terlebih, setelah berganti bos, menyusul dipecatnya Koeman, koleksi gol bekas kapten tim nasional Inggris ini mulai mengalir deras.
Pada pekan ke-14, Everton membantai West Ham 4-0 di Stadion Goodison Park. Rooney memborong tiga gol alias mencetak hat-trick. Selanjutnya, di bawah bimbingan Sam Allardyce, torehan gol Wazza—julukan Rooney—masih berlanjut.
Rooney menambah koleksi dua golnya, masing-masing ke gawang Liverpool pada pekan ke-16 dan Newcastle United pada pekan ke-17. Total, dia mengoleksi sembilan gol dari semua kompetisi yang diikuti Everton musim ini.
Ada catatan lain dari mantan top scorer Manchester United ini. Menurut catatan Opta, dia menjadi pemain paling efisien di daratan Eropa. Artinya, dia bisa memaksimalkan peluang menjadi gol.
Tercatat dia melepaskan 24 kali tembakan dengan sembilan di antaranya berbuah gol. Itu sama saja dengan konversi gol terbaik saat ini, yakni 37,5 persen. Nilai itu jauh dibanding musim lalu, yang hanya berada di angka 6,1 persen.
Jelas Rooney lebih efisien, bahkan bila dibandingkan dengan striker top lain, seperti Radamel Falcao dari Monaco, Edinson Cavani dari Paris Saint-Germain, dan Mauro Icardi milik Inter Milan.
Dampak kehebatan Rooney pun terasa bagi Everton. Rentetan kemenangan dan hasil imbang dalam lima pertandingan membuat posisi The Toffies, yang semula berkubang di papan bawah, beranjak ke posisi ke-10 dengan 22 poin.
Rooney dan Everton berpeluang memperbaiki capaian tersebut. Dinihari nanti, di Goodison Park, mereka bakal kedatangan Swansea, yang kini tengah limbung dan tengah sulit beranjak dari dasar klasemen.
Allardyce optimistis timnya mampu menang di laga yang akan disiarkan MNCTV mulai 03.00 WIB itu. Rooney, kata dia, bisa kembali mencetak gol. "Kami memang tak banyak mencetak gol, tapi penampilan Rooney saat ini cukup bagi kami untuk menakuti lawan-lawan kami selanjutnya," tuturnya.
Menurut pelatih berjulukan Big Sam itu, Rooney merupakan pemain yang dibutuhkan Everton dan fan saat ini. "Gol-gol Rooney akan lahir dalam waktu yang lama," kata pelatih 63 tahun itu.
Berikut ini pemain yang terbanyak mengonversi gol.
1. Wayne Rooney, Everton, tembakan 24, gol 9, nilai 37,5 persen.
2. Radamel Falcao, Monaco, tembakan 42, gol 12, nilai 33,3 persen.
3. Antonia Sanabria, Real Betis, tembakan 21, gol 7, nilai 33,3 persen.
4. Mauro Icardi, Inter Milan, tembakan 52, gol 16, nilai 30,7 persen.
5. Edinson Cavani, PSG, tembakan 56, gol 17, nilai 30,3 persen.
INDEPENDENT | INDRA WIJAYA