TEMPO.CO, Jakarta - Bek Chelsea, Andreas Christensen, menjadi kambing hitam atas kegagalan timnya meraih kemenangan atas Barcelona pada laga Liga Champions Rabu dini hari tadi. Bek muda asal Denmark itu dianggap sebagai biang keladi gol penyeimbang Barcelona yang dicetak oleh Lionel Messi.
Dua eks pemain belakang di Liga Inggris, Rio Ferdinand dan Martin Keown, sepakat menilai Christensen melakukan blunder saat melakukan umpan silang dari sisi kiri ke sisi kanan di area pertahanan Chelsea sendiri. Ferdinand menilai hal itu terjadi karena kurangnya pengalaman yang dimiliki oleh pemain berusia 21 tahun itu.
"Kesalahan individu terjadi malam ini, bek tengah muda Christensen sebenarnya bermain sangat bagus. Hanya saja dia melepaskan umpan yang berbahaya di kotak pinalti, anda tak boleh melakukan itu sebagai bek," ujar Ferdinand.
Senada dengan Ferdinand, Keown menilai umpan Christensen merupakan awal petaka bagi Chelsea. Menurut dia, selain Christensen, pemain lainnya yang patut disalahkan adalah Cesar Azpilicueta. Menurut Keown, Azpilicueta seharusnya tak melakukan sliding tackle saat berebut bola dengan Andres Iniesta yang memotong umpan Christensen itu.
"Christensen mengirim umpan melewati gawang dan mendapatkan hukuman. Seharusnya Azpilicueta bisa menyelamatkan bola itu bila dia tak melakukan sliding tackle," katanya.
Gol penyeimbang Barcelona memang berasal dari umpan Christensen yang berhasil disambar Andres Iniesta. Selepas mendapatkan bola, Iniesta berhasil melewati Cesar Azpilicueta yang juga coba meraih bola. Tanpa pengawalan Iniesta pun merangsek ke kotak pinalti Chelsea dan langsung melepaskan umpan tarik kepada Lionel Messi yang dengan bebas melepaskan tendangan kaki kiri ke gawang Thibaut Courtois.
Chelsea pun harus menanggung beban berat dengan hasil 1-1 itu pada laga kedua babak 16 besar Liga Champions di markas Barcelona, Stadion Camp Nou, dua pekan mendatang.
EXPRESS| SKY SPORTS