TEMPO.CO, Jakarta - Gelandang serang Timnas U-16, David Maulana, tak mau cepat puas dengan pencapaiannya meraih gelar pemain terbaik di ajang Piala Jenesys 2018. Dia disebut berkontribusi besar dalam keberhasilan Timnas U-16 meraih gelar juara di ajang tersebut.
“Saya akan terus bekerja keras, karena target saya adalah bisa bermain di piala dunia. Saya ingin lebih membahagiakan serta membanggakan keluarga, bangsa dan negara,” ujar David.
Dia mengatakan bahwa penghargaan tersebut dia dedikasikan kepada keluarganya, terutama abangnya yang telah memperkenalkan sepak bola kepadanya.
“Penghargaan ini saya tujukan untuk orang tua saya dan semua keluarga saya. Terutama abang saya, karena pertama kali saya suka dan bermain sepak bola itu karena melihat aksi abang saya bermain,” tutur David.
“Tak lupa juga saya berterima kasih kepada teman-teman yang telah mendukung saya di dalam dan di luar lapangan, jajaran pelatih yang memberikan latihan dan selalu percaya kepada saya,” lanjutnya.
Lahir di Medan, 25 Februari 2002, putra pasangan Nadiran dan Tukini itu memulai langkahnya dengan bergabung di Sekolah Sepak Bola PTP Wilayah I, Sumut. Kecemerlangan David di Sumatera Utara pun membuat klub PSMS Medan merekrutnya. Dia kini tercatat sebagai pemain PSMS U-15.
Pria bernomor punggung 6 tersebut masuk Timnas Indonesia U-16 dalam satu tahun terakhir. Dia merupakan pemain yang lolos dari seleksi pertama yang dilakukan oleh Fakhri Husaini. Tipikal permainannya yang efektif, keras, pantang menyerah dan memiliki umpan-umpan akurat membuat Fakhri terpikat memanggilnya memperkuat skuad Garuda Asia.
Kini David pun bercita-cita untuk membawa Timnas U-16 meraih tempat di Piala Dunia untuk pertama kalinya. Pemain yang mengidolakan Hariono dan Luka Modric itu pun siap bersaing di ajang Piala AFF dan Piala Asia tahun ini.
"Saya ingin meraih juara bersama Timnas U-16 saat Piala AFF dan Piala Asia nanti. Selain itu mengejar asa lolos Piala Dunia U-17 pada tahun 2019 mendatang," tegasnya.
PSSI
