TEMPO.CO, Jakarta - PSM Makassar akan menjamu Persela Lamongan dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Mattoangin, Jumat malam, 6 April 2018. Mereka bertekad menjaga kesempurnaan.
“Kita ingin kembali meraih tiga poin dikandang dan meraih sembilan poin di tiga laga. Kalau ini tercapai kita menjadi satu-satunya tim yang kumpulkan poin sempurna,” kata pelatih Robert Rene Alberts, Kamis 5 April 2018.
Laga nanti, kata dia, akan berlangsung menarik. Ia senang karena seluruh pemainnya dalam kondisi fit, termasuk Willjan Pluim yang sempat mengalami gangguan kesehatan. “Semua pemain cukup bagus, termasuk pemulihan Willjan. Kemungkinan skuad besok cukup kuat,” kata Robert.
Sebelumnya, PSM Makassar telah melakoni dua laga dengan meraih poin sempurna. Setelah menaklukkan PSIS Semarang 2-0 di Stadion Mattoangin, mereka mengalahkan Perseru Serui 0-1 di Stadion Marora, Papua. Berkat hasil tersebut PSM menduduki posisi atas klasemen sementara Liga 1.
Kapten PSM, Zulkifli Syukur, menyatakan pihaknya tak ingin lengah saat melawan Persela. “Kita harus tetap konsentrasi untuk menggapai poin positif di kandang,” kata dia.
Kompetisi, kata dia, masih akan berlangsung panjang, dan mereka ingin mempertahankan rekor terbaik setiap pertandingan.
Sementara itu, Pelatih Persela Lamongan, Aji Santoso, menargetkan poin atas PSM. “Kalau target kita meraih poin penuh, tapi kita juga realistis, satu poin saja diraih sudah cukup,” tutur mantan pelatih Arema FC ini.
Ia berujar di dua laga yang telah dilakoni anak asuhnya tak pernah komplet. Alhasil, mereka hanya bisa bermain seri melawan Persebaya dan kalah atas Persipura Jayapura, 2-1. “Kami tak pernah tampil full team. Tapi, situasi kami tak masalah,” ujarnya.
Ia mengaku optimistis bisa bermain imbang di kandang Juku Eja. Sebab dalam sepak bola di dunia tak ada tim yang tidak bisa dikalahkan. “Salah satu kekuatan PSM itu, pelatihnya tetap Robert dan pemainnya tak banyak tergantikan di musim lalu,” ucap Aji.
Terkait kekurangan timnya, Aji mengatakan sudah melakukan evaluasi. Kekalahan Persela dari Persipura dinilainya akibat kecerobohan kiper dan lini belakang anak asuhnya. “Kecerobohan sudah dievaluasi. Semoga lawan PSM bisa lebih baik.”
DIDIT HARIYADI