TEMPO.CO, Yogyakarta - Pelatih Barito Putera Jacksen F. Tiago merasa cukup puas bisa berkarier hingga 25 tahun di kancah sepakbola tanah air.
Pelatih asal Brasil itu juga mengaku sudah cukup paham dan terbiasa menghadapi berbagai situasi persepakbolaan tanah air yang kerap berjalan tak menentu jadwal kompetisi atau turnamennya.
“Sebagai pelatih di sini, ya harus bisa jadi bunglon, gampang adaptasi dengan perubahan situasi apapun, tak masalah,” ujar Jacksen ditemui di Stadion Maguwoharjo Sleman jelang laga Barito Putera versus PSS Sleman, Rabu 30 Januari 2019.
Hal itu diungkapkan Jacksen ketika merespon perubahan jadwal kompetisi Piala Indonesia yang tengah bergulir memasuki babak 32 besar awal 2019 ini.
Sempat beredar kabar Piala Indonesia bakal dihentikan sementara dulu, karena rencananya pada Maret 2019 mendatang sudah dimulai turnamen lain yakni Piala Presiden.
Meski menilai penataan jadwal yang bertumpuk seperti itu bukanlah sesuatu yang ideal, namun Jacksen menuturkan ia dan timnya tetap akan bersiap. “Itu realita yang harus dihadapi kan, kita mau apa?" ujarnya.
Jacksen sendiri sebenarnya sudah memiliki program untuk timnya di bulan Februari mendatang. Namun kemungkinan program itu urung dilakukan demi mempersiapkan Piala Presiden. “Januari ini saya juga membuat 4-5 program latihan, tapi semua itu tak satupun dijalankan,” ujarnya.
Menghadapi perubahan kompetisi Piala Indonesia ke Piala Presiden itu, Jacksen menuturkan setelah pertandingan melawan PSS Sleman ini tuntas, maka tanggal 4 Februari 2019 ia akan mengumpulkan tim kembali. “Kami harus membicarakan lagi dengan manajemen, buat program baru lagi (untuk Piala Presiden),” ujarnya.
Jacksen sendiri menilai PSSI sebenarnya berisi orang-orang mumpuni. Tak sulit untuk membuat jadwal kompetisi ataupun turnamen pramusim yang jelas. Supaya sepak bola Indonesia semakin lebih baik. "Ya sebagai pelatih kalau suatu kompetisi itu dari awal sampai akhir jelas jadwalnya, maka program untuk tim bisa disusun dan dilaksanakan baik pula," katanya.
PRIBADI WICAKSONO