TEMPO.CO, Jakarta - Meski Jose Mourinho menjagokan Ajax Amstedam, karena disebutnya mereka akan bermain tanpa beban di Turin dinihari nanti, Rabu 17 April 2019, tak mudah untuk mengulangi keajaiban 16 besar di kandang raksasa Seri A Liga Italia ini.
Apalagi, sekarang ada Cristiano Ronaldo. “Untungnya, kami memiliki Cristiano (di Juventus),” kata pelatih Juve, Massimiliano Allegri, di sejumlah laman, menyambut laga babak perempat final kedua Liga Champions dinihari nanti –dengan sejumlah pemain terasnya yang cedera.
Situasinya mungkin mirip pada 16 besar, Ajax kalah dulu 1-2 di Johan Cruyff Arena sebelum menang 4-1 di Santiago Bernabeu. Selanjutnya, imbang 1-1 di kandang kondang di Amsterdam itu. Dengan demikian logikanya, yaitu para cucu Johan Cruyff ini bisa lebih menggila dengan serangan bergelombang milik mereka di rumah Nyonya Tua Seri A.
Tapi, sejak sebelum laga pertama perempat final, bintang dan gelandang Ajax, Frenkie de Jong, menilai Juventus lebih superior dari Real Madrid. “Saya menilai Juventus sedikit lebih tinggi dibandingkan Real Madrid (pada masa sekarang),” kata De Jong kepad De Telegraaf.
Tak sering sebuah tim bisa mengalami keajaiban berulang kali. Tapi, kalau itu dialami, bisa seperti Claudio Gentile dan kawan-kawan di tim Italia, yang menyingkirkan Argentina, Brasil, dan Jerman untuk menjuarai Piala Dunia 1982.
Komentar selanjutnya dari Allegri, Erik ten Hag, dan para pemain serta ofisial tim Juventus maupun Ajax menyambut laga dinihari nanti adalah bersifaf normatif. Intinya masing-masing membidik kemenangan dan tak menjadikan hasil seri 1-1 menjadi patokan. Sekalipun, hasil itu sangat menguntungkan Juventus, karena hanya butuh hasil laga tanpa gol dinihari nanti untuk melenggang ke semifinal.
Secara teknis, dengan prediksi formasi yang hampir mirip dalam susunan 4-3-3, kualitas keduanya juga hampir berimbang. Tapi, pertarungan di lapangan tak cuma itu. Ada soal mental, pengalaman, faktor superstar seperti Cristiano Ronaldo yang membobol gawang Ajaz di Amsterdam, dan keberuntungan.
Juventus dalam posisi diunggulkan. Tapi, tetap terbuka kemungkinan prediksi Jose Mourinho benar, sebagaimana serentetan sensasi yang dibikin pelatih asal Portugal ini dalam perjalanan kariernya di sepak bola Eropa.
