TEMPO.CO, Jakarta - Sosoknya mengingatkan kepada pemain gelandang bertipe keras, Jack Wilshere. Dialah Daniel Crowley. Malam nanti, Minggu 5 Mei 2019, di Stadion De Kuip Rotterdam, mantan pemain di Liga Primer Inggris berusia 21 tahun itu akan membela Willem II melawan Ajax Amsterdam pada pertandingan babak final Piala KNVB Belanda.
Dua tahun lalu, mantan pemain tim nasional Inggris U-19 ini dilepas oleh Arsenal –sebagaimana Wilshere- dan tidak diterima di klub-klub Liga Primer lainnya karena reputasi dan perangainya yang buruk.
Crowley kemudian diterima di Willem II, salah satu klub di divisi tertinggi Liga Belanda, Eredivisie. Kepindahannya tidak mendapat sorotan sebagaimana pemain muda Inggris lainnya, yaitu Jadon Sancho di klub Bundesliga Jerman, Borussia Dortmund.
“Banyak orang berpikir jika kamu pergi ke Belanda, maka kariernya berakhir dan tidak akan pernah bisa kembali. Mereka pikir itu bukan sebuah liga yang hebat,” katanya kepada BBC Sport.
"Tapi, pada Minggu ini, mereka akan melihat saya bermain melawan Ajax dalam sebuah final. Ini sebuah momen besar yang bisa mengubah karier saya,” Crowley melanjutkan.
Ajax lagi menjadi primadona di Eropa dan dunia sekarang. Apalagi, setelah klub dari Amterdam ini meraih kemenangan 1-0 melawan wakil Inggris, Tottenham Hotspur, pada pertemuan pertama babak semifinal Liga Champions, Rabu dinihari lalu.
Jika bisa menghentikan langkah Ajax malam ini untuk memborong tiga gelar juara dalam semusim, nama mantan pemain tim nasional Irlandia Utara tersebut akan mencuat. Final apalagi kalau sampai juara Piala KNVB bersama Willem II akan merupakan prestasi terbesar Crowley dalam kariernya.
Tottenham dan suporter sepak bola Inggris pada umumnya akan berharap Crowley bisa merusak mental Ajax. Pasalnya, Ajax punya peluang besar menyingkirkan Hotspur dalam semifinal Liga Champions berkat kemenangan pada partai tandang.
Dari pemain terbuang di Inggris menjadi pahlawan yang diharapkan. Itulah Daniel Crowley, yang seperti mantan seniornya di Arsenal, Wilshere, menjadi pemain gelandang serang dengan aksi-aksi keras.
Meski Willem II sudah dua kali dikalahkan Ajax dalam Eredivisie musim ini, tapi Crowley masih optimistis bisa menghentikan langkah tim primadona di Eropa ini. “Usahakan hentikan Frenkie de Jong menemukan ritme permainannya dan anda akan punya peluang,” kata Crowyley tentang gelandang tengah Ajax Amsterdam itu.
De Jong mengawali karier di Willem II. Ia kemudian dibeli Ajax buat tim lapis kedua, Jong Ajax. Ia sempat dipinjamkan lagi ke Willem II pada 2015 sebelum mencuat di Ajax sejak 2016.
Selain De Jong, Crowley juga mewaspadai bek tengah berusia 19 tahun sekaligus kapten Ajax, Matthijs de Ligt.
"Saya belum pernah berhadapan dengan seorang bek seperti dia yang punya segalanya. Ia sangat bagus bersama bola dan anda akan melawan Donny van de Beek, Hakim Ziyech, dan Dusan Tadic,” katanya.
Ajax Amsterdam mengalahkan Tottenham 1-0, Rabu dinihari lalu, pada semifinal pertama Liga Champions. Mereka akan menjamu Hotpur pada pertemuan kedua di Amsterdam, Kamis dinihari mendatang, atau tiga hari setelah mereka melawan Willem II.
SKY SPORTS | BBC