TEMPO.CO, Jakarta - Tim nasional Indonesia U-16 atau Timnas U-16 masih menyisakan dua pertandingan di kualifikasi Piala AFC U-16 2020. Pertandingan melawan Brunei Darussalam akan berlangsung hari ini dan melawan tim tangguh Cina pada Ahad mendatang.
Pelatih timnas U-16, Bima Sakti, meminta para pemainnya kembali merebut tiga poin dalam dua laga berikutnya. Bahkan juru taktik asal Balikpapan ini mewajibkan pemainnya bisa mengalahkan tim Negeri Bambu dalam laga pamungkas.
“Namun kita harus terlebih dulu berfokus melawan Brunei,” kata Bima setelah tim asuhannya membantai tim lemah Kepulauan Mariana Utara dengan skor 15-1 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu lalu.
Menurut Bima, kemenangan melawan Cina sangat penting jika Indonesia ingin berlaga di babak final Piala AFC U-16 2020. Apalagi, kata dia, skuat Garuda Muda kebobolan ketika melawan Kepulauan Mariana Utara, sehingga riskan kalau tidak memaksimalkan seluruh pertandingan.
“Terutama melawan Cina. Tak ada kata lain, kita harus menang supaya kita lebih aman. Itu saja yang saya sampaikan kepada para pemain," kata dia.
Adapun melawan Brunei Darussalam, Bima ingin kembali menang dengan skor besar. Bima mengatakan bisa saja ada rotasi pemain saat menghadapi Brunei. Namun rotasi tersebut juga tak terlalu banyak, mengingat targetnya adalah meraih kemenangan besar.
“Kemungkinan rotasi ada, tapi kita juga butuh kemenangan besok. Artinya, banyak kesempatan bikin gol. Kita bikin gol sebanyak mungkin," ujar Bima.
Dalam laga kedua kualifikasi Piala AFC U-16 2020, timnas Indonesia U-16 pesta gol ke gawang Kepulauan Mariana Utara. Tim asuhan Bima ini mencetak enam gol pada babak pertama dan sembilan gol pada babak kedua.
Ada hal yang menarik dalam pertandingan itu. Meski pesta gol, para pemain tampak tak banyak melakukan selebrasi setiap kali mampu menjebol gawang lawan. Sebab, Bima memang memberi instruksi kepada para pemainnya untuk tidak melakukan selebrasi.
“Bikin gol enggak usah terlalu banyak selebrasi karena juga menguras tenaga,” kata dia. Menurut Bima, strategi itu untuk memaksimalkan waktu 90 menit. Ia menyebutkan jadi tidak perlu buang waktu untuk merayakan gol. "Jadi, enggak usah terlalu banyak selebrasi.”
Bahkan pelatih berusia 43 tahun itu ingin agar dalam setiap laga tak perlu ada selebrasi gol. Menurut dia, arahan itu sebagai evaluasi di Piala AFF U-16 2019. Ketika itu, pemain selalu mendatangi kamera setelah mencetak gol. "Saya pikir enggak perlu, kita fokus saja," tutur dia.
Kemenangan atas Kepulauan Mariana Utara melanjutkan tren positif timnas U-16. Sebelumnya, Marcelino dan kawan-kawan menang 4-0 atas Filipina. Indonesia kini menempati puncak klasemen sementara Grup G dengan menggeser Cina karena unggul selisih gol.
Kemarin, para pemain sudah kembali berlatih di lapangan A Gelora Bung Karno. Selama 15 menit pertama mereka menjalani latihan passing. Silih berganti pemain yang berada di tengah harus merebut bola dari kaki pemain lain.
Latihan selama 50 menit itu memang hanya berupa latihan ringan untuk tetap menjaga stamina, terutama bagi pemain yang tak bermain atau tidak tampil penuh waktu. Sedangkan bagi pemain yang bermain penuh saat melawan Kepulauan Mariana Utara, Bima menggelar latihan recovery.
“Setelah melawan Filipina dua hari lalu pun ada latihan recovery pemain, kemudian sesi latihan terpisah yang main 90 menit dengan roller recovery volley ball," kata Bima.
Para pemain Timnas U-16 kini harus berfokus menghadapi Brunei. Setelah berlatih, para pemain dan pelatih berkumpul di tengah lapangan. “Indonesia, berani, berani, berani," mereka berteriak, menandakan berakhirnya latihan.
IRSYAN HASYIM