Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Bambang Pamungkas, Saat Sang Legenda Gantung Sepatu

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

image-gnews
Pesepak bola Persija Jakarta Bambang Pamungkas membawa bunga usai melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa 17 Desember 2019. Dalam laga tersebut Bambang Pamungkas mengakhiri karirnya di sepak bola sebagai pemain. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Pesepak bola Persija Jakarta Bambang Pamungkas membawa bunga usai melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa 17 Desember 2019. Dalam laga tersebut Bambang Pamungkas mengakhiri karirnya di sepak bola sebagai pemain. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Iklan

Jejak Karier

"Tetap semangat dan sukses selalu". Kalimat motivasi itu kerap dibubuhkan penyerang Persija Jakarta Bambang Pamungkas saat melakukan aktivitas di media sosial. Sosok yang akrab disapa Bepe itu memang kerap menularkan nuansa optimisme saat berada di ruang publik.

Di lapangan hijau, jejak kariernya bisa dilacak ke Diklat Salatiga. Ia mulai menunjukkan ketajamannya saat memperkuat tim Jawa Tengah pada Piala Haornas (Hari Olahraga Nasional) 1996. Kala itu ia berhasil membawa timnya menjadi kampiun sekaligus terpilih sebagai pemain terbaik.

Keahlian olah bola Bepe membuat dirinya dilirik tim nasional Indonesia untuk tampil pada pertandingan persahabatan melawan Lithuania pada Juli 1999. Laga yang menjadi awal dari rangkaian panjang pengabdiannya untuk skuat Garuda.

Tampil ciamik di timnas membuat Bepe diminati oleh Persija yang memasuki masa pencerahan. Klub ibukota yang sempat terseok-seok saat kompetisi perserikatan dan Galatama dilebur tersebut sedang bangkit dari tidur panjangnya, dan telah memiliki sederet pemain bintang di skuadnya.

Suporter Persija Jakarta membawa tas bergambar Bambang Pamungkas saat melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa 17 Desember 2019. Dalam laga tersebut Bambang Pamungkas mengakhiri karirnya di sepak bola sebagai pemain. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Orang-orang kerap berkata bahwa prestasi bukan hanya dapat diraih karena kemampuan seseorang semata, namun juga nasib baik. Bepe termasuk sosok yang bernasib baik itu, ia bergabung di Persija saat klub tersebut diperkuat sejumlah nama besar tanah air seperti Luciano Leandro, Budiman, Anang Ma'ruf, dan Widodo Cahyono Putro.

Bepe resmi mulai membela Macan Kemayoran sejak 1999. Tidak butuh waktu lama bagi dia untuk menjadi pemain idola para penggemar Persija, The Jakmania. Pada musim 2000, ia merupakan pencetak gol terbanyak Liga Indonesia dengan 24 gol, sayang Persija belum mampu diantarkan menjadi juara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah musim debutnya di Indonesia itu, Bepe sempat bergabung dengan klub divisi tiga Belanda EHC Norad. Namun, sejumlah kendala yang dihadapi membuat Bepe kembali dipinjamkan klub itu ke Persija.

Bepe akhirnya meraih trofi perdananya di sepak bola profesional saat mengantarkan Persija menjuarai Liga Indonesia musim 2001. Pada pertandingan final, ia menyumbang dua gol untuk Persija yang mengamankan kemenangan 3-2 atas PSM Makassar.

Bepe terus membela Persija sampai 2005 meski klub itu belum mampu meraih trofi apapun. Setelah kesuksesan pada 2001 tersebut, berbagai masalah menghinggapi klub ibukota yang membuat penampilannya merosot.

Pada 2005 Bepe mendapatkan tawaran kontrak dari klub Malaysia Selangor FA. Di negeri jiran, nama Bambang Pamungkas kembali berkibar. Ia bukan hanya menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Malaysia dengan torehan 22 gol, namun ia juga berandil besar dalam mengawinkan gelar Liga Malaysia dan Piala Malaysia bagi klub berjuluk Raksasa Merah tersebut.

Petualangan Bepe di Malaysia berakhir pada 2007, dan pada tahun itu pula ia kembali membela Persija.

Pindah ke kota seberang

Kepulangan Bepe ke Jakarta tidak otomatis membuat klub itu segera bertabur gelar juara. Persija tetap berstatus tim elit nirgelar.

Setelah sepak bola profesional Indonesia mengharamkan kucuran dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) pada 2011, banyak klub yang terpukul dengan peraturan tersebut, tidak terkecuali Persija.

Masalah keterlambatan gaji pada akhirnya turut menghinggapi klub ibukota, para pemain pun gerah dengan situasi tersebut.

Bepe termasuk sosok yang vokal menyuarakan masalah utang gaji kepada para pemain. Ia beberapa kali menyuarakan hal tersebut melalui media sosial pribadinya serta melalui media.

Pemain Persija Jakarta Bambang Pamungkas (kanan) saat berlaga di babak delapan besar Piala Indonesia 2018 melawan Bali Untied, di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Ahad, 5 Mei 2019. ANTARA /Risky Andrianto

Pada akhir 2012, Bepe mengambil tindakan kontroversial dengan bergabung ke timnas Indonesia untuk Piala AFF 2012. Saat itu para pemain klub-klub Indonesia Super League (ISL) dilarang bergabung ke tim nasional bentukan PSSI.

Langkah Bepe tersebut semakin memanaskan hubungannya dengan manajemen Persija. Puncaknya pada akhir 2013, Bepe memutuskan teken kontrak dengan klub dari kota seberang, Pelita Bandung Raya (PBR).

Dalam kiprahnya yang hanya setahun di PBR, Bepe memberi bukti bahwa ketajamannya sama sekali belum pudar. Ia bahkan mencetak gol ke gawang mantan klubnya itu saat Persija menjamu PBR di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Agustus 2014.

Kembali ke "rumah"

Pada penghujung 2014, Bepe resmi kembali ke "rumahnya" Persija. Tetapi meski masih tetap diandalkan, sedikit demi sedikit peran pemain yang identik dengan nomor 20 itu di lapangan mulai dikurangi sampai pada musim 2018 praktis ia lebih banyak tampil sebagai pemain pengganti.

Namun, pada musim lalu juga Persija mengakhiri puasa gelar juara Liga Indonesia mereka. Bepe tercatat sebagai satu-satunya pemain yang turut membawa Macan Kemayoran menjuarai Liga Indonesia pada 2001, dan kembali merebut gelar yang sama 17 tahun kemudian.

Tanpa gelar di timnas

Sayang kesuksesan Bepe membawa klub meraih gelar gagal dilakukannya saat membela timnas. Dari total 77 penampilan dan 36 gol yang disumbangkannya untuk tim Garuda dari 1999 sampai 2013, tidak ada satu pun trofi prestisius, setidaknya level Asia Tenggara, yang dapat dibanggakan.

Saat diperkuat Bepe, Indonesia memang pernah menjadi juara turnamen Piala Kemerdekaan pada 2000 dan 2008, namun jelas gengsi turnamen itu kalah jauh dari Piala AFF atau bahkan SEA Games.

Bepe pun tidak malu mengakui bahwa ia merupakan bagian dari generasi yang gagal, gagal menghadiahkan prestasi untuk timnas.

"Pada akhirnya saya memang harus menerima kenyataan, bahwa tidak ada satu gelar bergengsi yang mampu saya berikan untuk Indonesia. Dan oleh karena itu seperti yang pernah saya janjikan, maka di akhir artikel ini saya akan berteriak dengan lantang, jika Saya Adalah Generasi Yang Gagal," tulis Bepe dalam artikel di blog pribadinya.

Selanjutnya: Rencana Usai pensiun

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Duo Persija Jakarta Bertekad Tingkatkan Kemampuan Usai Tampil Bersama Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024

13 jam lalu

Dony Tri Pamungkas. Persija.id
Duo Persija Jakarta Bertekad Tingkatkan Kemampuan Usai Tampil Bersama Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024

Pemain Persija Jakarta Rayhan Hannan dan Dony Tri Pamungkas etik pelajaran berharga usai tampil bersama Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024.


Jadwal Championship Series Liga 1: Bali United vs Persib Bandung pada 14 Mei, Alberto Rodriguez Tak Sabar Mau Main

1 hari lalu

Pemain Persib Bandung Alberto Rodriguez. Instagram
Jadwal Championship Series Liga 1: Bali United vs Persib Bandung pada 14 Mei, Alberto Rodriguez Tak Sabar Mau Main

Dalam pertandingan semifinal Championship Series Liga 1 ini, Bali United lebih dulu main di kandang sebelum bertandang ke Persib Bandung.


Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

2 hari lalu

Logo BRI Liga 1 2023-2024.
Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

Jadwal Championships Series Liga 1 2023-2024 sudah dirilis. Leg pertama digelar 14 dan 15 Mei 2024.


RANS Nusantara FC Terdegradasi ke Liga 2, Ini Profil Klub Sepak Bola Raffi Ahmad

4 hari lalu

Raffi Ahmad mengakuisisi klub Cilegon United. Kini klub Liga 2 itu telah berganti nama menjadi RANS Cilegon FC. Foto: Instagram
RANS Nusantara FC Terdegradasi ke Liga 2, Ini Profil Klub Sepak Bola Raffi Ahmad

Setelah pertandingan pekan ke-34, RANS Nusantara FC terdegradasi ke Liga 2 di musim berikutnya. Ini profil klub milik Raffi Ahmad.


Cerita Ayah dan Anak, Maman Abdurahman dan Rafa Abdurrahman, Bermain Bersama saat Persija Hadapi PSIS Semarang di Liga 1

6 hari lalu

Dua pemain Persija Jakarta, Rafa Abdurahman (tengah) dan Maman Abdurahman (kanan) menghadiri konferensi pers setelah pertandingan Liga 1 melawan PSIS Semarang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa, 30 April 2024. (ANTARA/RAUF ADIPATI)
Cerita Ayah dan Anak, Maman Abdurahman dan Rafa Abdurrahman, Bermain Bersama saat Persija Hadapi PSIS Semarang di Liga 1

Bek veteran Persija Jakarta Maman Abdurahman bersyukur mendapat kesempatan bermain bersama putranya, Rafa Abdurrahman, pada pertandingan Liga 1.


Top Skor, Rekap Hasil, dan Klasemen Akhir Liga 1: Madura United ke Championship Series, RANS Terdegradasi

6 hari lalu

Logo Liga 1 2023-2024. Istimewa
Top Skor, Rekap Hasil, dan Klasemen Akhir Liga 1: Madura United ke Championship Series, RANS Terdegradasi

Seluruh rangkaian Reguler Series Liga 1 telah berakhir. Setelah pertandingan pekan ke-34, Madura United menjadi tim terakhir ke Championship Series.


Hasil Liga 1: RANS Nusantara FC Jadi Tim Terakhir yang Terdegradasi, Susul Persikabo 1973 dan Bhayangkara FC

6 hari lalu

PSM Makassar saat melawan RANS Nusantara FC dalam BRI Liga 1. FOTO/vidio.com
Hasil Liga 1: RANS Nusantara FC Jadi Tim Terakhir yang Terdegradasi, Susul Persikabo 1973 dan Bhayangkara FC

RANS Nusantara FC dipastikan terdegradasi dari Liga 1 setelah kalah 2-3 dari tuan rumah PSM Makassar pada pekan ke-34, Selasa, 30 April 2024.


Hasil dan Klasemen Liga 1: Madura United Raih Tiket Terakhir ke Championship Series Usai Seri Lawan Arema FC

6 hari lalu

Logo BRI Liga 1 2023-2024.
Hasil dan Klasemen Liga 1: Madura United Raih Tiket Terakhir ke Championship Series Usai Seri Lawan Arema FC

Madura United meraih satu tiket tersisa untuk melangkah ke babak Championship Series Liga 1 2023-2024. Bagaimana rekap hasil pekan terakhir?


Jadwal Live dan Prediksi 4 Laga Liga 1 Pekan Terakhir, Empat Tim Berusaha Hindari Zona Degradasi

6 hari lalu

Logo Liga 1 2023-2024. Istimewa
Jadwal Live dan Prediksi 4 Laga Liga 1 Pekan Terakhir, Empat Tim Berusaha Hindari Zona Degradasi

Empat tim masih berjuang menghindari zona degradasi pada pekan terakhir fase reguler Liga 1 2023-2024.


Hasil Liga 1: Persebaya Surabaya Kalahkan Persik Kediri 2-1

8 hari lalu

Pesepak bola Persebaya Surabaya Muhammad Iqbal (kanan) melakukan selebrasi bersama rekan setimnya usai mencetak gol ke gawang PSS Sleman pada pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Minggu, 3 Maret 2024. Persebaya menang dengan skor 2-1. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/Spt.Persebaya-kalahkan-PSS-Sleman-030324-rzl-3.jpg
Hasil Liga 1: Persebaya Surabaya Kalahkan Persik Kediri 2-1

Persebaya Surabaya berhasil menutup perjalanan di Liga 1 2023-2024 dengan kemenangan atas Persik Kediri.