TEMPO.CO, Yogyakarta - Pelatih anyar PSS Sleman asal Spanyol, Eduardo Perez Moran, resmi menggantikan posisi Seto Nurdiyantoro menukangi Super Elang Jawa di musim kompetisi Liga 1 2020.
Eduardo sendiri mengaku merasa senang bisa bergabung dan dipercaya menangani Super Elang Jawa untuk musim kompetisi 2020. Eduardo sepanjang kariernya sempat menjadi asisten pelatih Luis Mila saat menangani tim Indonesia.
"Soal target saya untuk PSS adalah game by game. Target saya jelas, membuat setiap laga yang dijalani PSS bisa memberi kemenangan penuh," kata Eduardo saat diperkenalkan ke media di Yogyakarta Rabu 15 Januari 2020.
Eduardo menuturkan pengalamannya bekerja sama dengan Luis Mila sejauh ini memang menjadi pelajaran penting bagaimana menangani tim. Mila yang dikenal kerap menerapkan gaya permainan yang agresif untuk pemain menjadi hal yang dipahami Eduardo selama ini.
Namun saat bersama PSS, pelatih yang mengantongi lisensi Asia Pro itu tak akan serta merta menerapkan filosofi bermain seperti yang dijalankannya saat bekerja bersama dengan Mila.
"Tentu saya pertama akan melihat dulu bagaimana karakter para pemain saya, lalu filosofi bermain seperti apa yang bisa diterapkan agar tim ini bagus," ujarnya.
Eduardo mengaku beruntung sepanjang kariernya bisa belajar dan bekerja sama dengan pelatih pelatih seperti Luis Milla dan Julio Banuelos Saez. Dari keduanya, ia bisa meramu apa yang menjadi kelebihan taktik dan strategi yang kerap dijalankan untuk kelak diaplikasikan saat menangani PSS Sleman.
Pelatih berkewarganegaraan Spanyol yang selama ini lebih sering dipasang sebagai pelatih kiper itu mengaku juga sudah pernah menyaksikan langsung laga PSS kala melawan Persija di Stadion Maguwoharjo 2019. "Saat tawaran melatih PSS itu datang saya tak bisa menolaknya, ini jadi kesempatan besar dalam karier saya," katanya.
Mantan asisten pelatih timnas Luis Mila itu menuturkan walau proses penunjukkannya sebagai pelatih oleh manajemen PSS berlangsung sangat cepat awal pekan ini, ia berjanji akan menjaga kepercayaan yang diberikan padanya.
PSS Sleman sendiri, ujar Eduardo, bukan tim asing baginya. Mantan asisten pelatih Persija Julio Banuelos Saez musim 2019 itu sudah mengenal klub itu sejak tiga tahun silam.
Pelatih yang sempat menjadi pelatih kiper di Madrid kurun 2005-2006 itu sempat menyaksikan langsung penampilan PSS dalam Piala Presiden 2018 silam.
"Atmosfer klub ini begitu kuat, terutama dukungan suporternya yang sangat militan. Jadi saya saat pertama melihat klub ini melihatnya sebagai klub besar," ujarnya.
Setelah resmi jadi pelatih PSS, Eduardo sendiri ingin segera bekerja dan mempersiapkan musim kompetisi 2020. Walau selama ini ia lebih banyak menjadi asisten pelatih untuk melatih kiper, namun ia juga tak jarang menangani bidang analisa statistik tim.
"Yang jelas kami akan segera mulai kerja sangat sangat keras untuk membentuk tim terbaik dulu untuk PSS," ujarnya.
Nantinya, pelatih yang mengantongi Lisensi A UEFA itu akan dibantu Danilo Fernando sebagai asisten pelatih dan Listiyanto Rahardjo sebagai pelatih kiper.
Selain itu, ada nama Suwandi HS. Mantan pelatih Persiba Bantul ini akan menjadi asisten Perez bersama Danilo. CEO PSS Sleman Fatih Chabanto mengatakan untuk pembentukan tim, saat ini sudah ada 17 pemain yang dimilili Elang Jawa. "Akhir pekan ini ada tiga lagi pemain bergabung, jadi total 20," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO