Madura United Belum Sempurna
Madura United tampil sebagai tim yang meraih kemenangan paling telak dalam laga pertama Liga 1. Mereka mengalahkan Barito Putera 4-0, sehingga berhak menempati puncak klasemen sementara.
Pada laga kedua, Madura United akan menjamu Persiraja Banda Aceh, Senin, 9 Maret. Pelatih Rahmad Darmawan fokus memperbaiki transisi permainan.
Suasana latihan Madura United. TEMPO/Musthofa Bisri
Hal ini adalah hasil evaluasi dari laga melawan Barito Putera. Meski menang telak dengan skor 4-0, namun pelatih Rahmad Darmawan masih menyimpan kekurangan pada permainan Bruno Matos dkk, salah satunya adalah proses transisi.
"Saya lebih menyoroti transisi bertahan ke menyerang karena menurut saya ada situasi yang kurang ideal terutama dalam positioning awal karena lawan bisa mengeksplor dengan serangan balik," kata dia.
Pelatih yang akrab disapa RD ini tak mempermasalahkan kualitas penyelesaian akhir pemain saat melawan Barito Putera. Meski meraih kemenangan telak, pada laga itu memang ada beberapa peluang emas yang terbuang. Tapi RD menganggap sudah ada progres jika dibandingkan saat pra musim.
"Peluang kalau dipersentasekan sudah menurun jumlah peluang yang gagal dengan jumlah gol yang dibuat sudah sangat baik memang ada beberapa harusnya lebih tenang, ada buru-burunya tapi ini suatu proses," jelas eks pelatih Sriwijaya FC ini.
Cerita Momen Horor Adam Mitter
Bek tengah Persiraja Banda Aceh asal Inggris, Adam Mitter sempat bermasalah dengan rahangnya saat terjatuh dari posisi cukup tinggi usai melakukan duel udara dengan striker Bhayangkara FC Ezechiel N'Douasel pada laga pekan pertama Liga 1 2020.
Pemain 27 tahun itu mendarat dengan kepala yang cukup berbahaya, hingga mulutnya tak bisa ditutup karena dislokasi rahang. Tim medis pun bergegas ke lapangan dan membawa Mitter ke pinggir lapangan.
"Saya merasa ada yang salah dengan rahang, saya tidak bisa menutup mulut waktu itu," kata Adam Mitter.
Pemain Persiraja Banda Aceh Adam Mitter. Antara
Pemain asal Inggris itu mengaku sempat cemas dengan situasi yang dia alami. Namun karena penanganan medis yang cepat, akhirnya Mitter yang nyaris digantikan, beberapa detik jelang asisten wasit ingin mengangkat papan nomor pergantian pemain, tiba-tiba Mitter bangun dan berlari ingin kembali bermain.
Dia mengaku saat itu rahangnya sudah normal kembali. Dan dia sukses menyelesaikan 94 menit pertandingan.
Pemain yang didatangkan Persiraja dari klub Liga Kanada tersebut tampil begitu spartan, berduet dengan Tri Rahmad di jantung pertahanan Persiraja, ia sukses mematikan pergerakan pemain-pemain depan Bhayangkara FC.
Dengan penampilan tersebut, Mitter juga menjawab keraguan publik sepak bola Aceh akan pemain asing Persiraja. Selama pra musim, Persiraja hanya melakukan sekali uji tanding, yakni saat mengalahkan PSMS Medan 1-0 sepekan sebelum kick off Shopee Liga 1.
Selanjutnya: Selebrasi Unik hari Yudo dan Jahitan buat Kiper Borneo