TEMPO.CO, Jakarta - Hidup Ashley Cole berubah setelah bertemu dengan model Italia, Sharon Canu. Kini, mantan pemain Arsenal dan Chelsea itu lebih sering terlihat mendorong kereta bayi ketimbang berada di klub malam.
Cole, 39 tahun, bertemu Canu pada 2014 lalu, saat ia bermain untuk AS Roma. Keduanya kini memiliki dua anak, putra dan putri yang lahir pada 2016 dan 2018.
Kepada Daily Telegraph tahun lalu, Cole mengungkapkan bahwa saat ini hal yang menjadi fokusnya adalah anak-anaknya dan pacarnya, Canu. "Saya sekarang berbeda. Saya lebih seperti lelaki berkeluarga sekarang. Anda tidak akan melihatku di klub malam lagi, Anda akan melihat saya di taman mendorong anak-anaku," tuturnya.
Bersama Canu, Cole memilih kehidupan yang jauh dari pusat perhatian. Hal ini bertolak belakang dengan masa lalunya.
Ashley Cole. AP/Sang Tan
Saat Cole bersama penyanyi Girls Aloud, Cheryl Tweedy, keduanya sering kali menjadi pemberitaan. Cole dan Cheryl berkencan pada 2004. Kisah asmara mereka muncul di halaman depan dan tengah setiap majalah showbiz mewah. Mereka bahkan muncul di iklan Lotere Nasional.
Dua tahun setelah itu, tepatnya 2006, mereka menggelar pernikahan impian di Wrotham Park, sebuah rumah megah di Hertfordshire yang digunakan dalam film Hollywood Gosford Park. Acara itu disebut menelan biaya hingga 500 ribu pound sterling. Namun setelah menjual hak pernikahan ke majalah OK! untuk 1 juta pound sterling, pernikahan mereka dilaporkan tidak dikenai biaya apa pun.
Saat masih bersama, Cole dan Cheryl tinggal di rumah mewah senilai 6 juta pound sterling di Godalming, Surrey. Mereka menikmati hidup dari gaji yang membuat kekayaan mereka hinga mencapai 25 juta pound sterling. Tapi keduanya akhirnya bercerai pada 2010. Rumah yang mereka tempati kemudian dijual dan dibagi berdua.
Ashley Cole dan Cheryl Tweedy. Thesun.co.uk/PA
Kehadiran Canu telah mengubah hidup Cole. Model Italia itu bahkan ikut Cole ke Los Angeles saat pemain Inggris itu memperkuat LA Galaxy. Setelah itu, terakhir, Cole bermain untuk Derby County bersama mantan rekan setimnya, Frank Lampard.
Cole lebih menjaga privasinya saat bersama Canu. Ia bahkan tidak menampilkan Canu di akun media sosialnya.
Setelah menaklukkan kehidupan pribadinya, Cole kini tengah melangkah untuk mewujudkan ambisinya menjadi manajer klub terbaik. Pengalamannya pernah menjadi pemain di bawah pelatih Arsene Wenger, Jose Mourinho, dan Carlo Ancelotti, akan menjadi modal baginya.
"Saya ingin mengambil bagian dari Jose Mourinho dalam hal seberapa terorganisirnya dia, Carlo Ancelotti untuk manajamen manusia dan bagaimana dia memberikan kepercayaan kepada para pemain untuk mengekspresikan diri mereka dalam sistemnya, serta Arsene Wenger yang merupakan pria hebat dalam manajemen dan memberi kepercayaan kepada pemain muda," tuturnya.
"Saya ingin menjadi yang terbaik," ucapnya. "Saya sudah berada di sekitar banyak pemain dan manajer hebat sehingga ini tentang memahami apa yang diperlukan. Saya mengerti sebagai pemain apa yang diperlukan untuk menjadi yang terbaik dan sekarang ini mencoba mentransfer itu agar saya bisa menjadi pelatih yang terbaik."
THE SUN