TEMPO.CO, Jakarta - Pemain sayap dari Maroko, Hakim Ziyech, menurut Algemeen Dagblad, bisa menolak untuk terus membela Ajax jika divisi tertinggi Liga Belanda, Eredivisie, musim kompetisi 2019-2020 baru dilangsungkan lagi setelah 1 Juli mendatang.
Ziyech akan meninggalkan Ajax untuk bergabung ke Chelsea pada musim panas 2021 dan kontraknya dengan Ajax akan berakhir pada 30 Juni 2020.
Tapi, badan sepak bola dunia atau Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) sudah mengumumkan rencana untuk memperpanjang masa kontrak yang berlaku sekarang sampai Juli atau Agustus 2020. Itu terjadi karena adanya pandemi virus corona yang membuat kompetisi musim 2019-2020 ini menjadi bertambah lebih lama, bahkan terancam tak bisa diselesaikan.
Namu, AD memberitakan FIFA tidak dapat secara legal membuat pemain mewajibkan memenuhi aturan darurat soal kontrak ini. Artinya Ziyech bisa menolak bermain untuk Ajax jika dia mau.
Ziyech dapat berbicara dengan direksi Ajax tentang persyaratan tambahan, jika dia ingin tinggal di Amsterdam untuk menyelesaikan musim 2019-20. Misalnya, Ajax mungkin harus membayar gajinya selama beberapa bulan ke dalam kontrak Chelsea miliknya.
Direktur Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Belanda (KNVB), Eric Gudde, membenarkan para pemain dan klub sendiri dapat menentukan apa yang terjadi setelah 30 Juni. “Pada dasarnya, klub penjualan, klub pembelian, dan pemain harus mengetahuinya. FIFA mengatur soal tentang itu, tetapi tidak dapat menyajikan masalah yang mengikat. "
FOOTBALL-ORANJE | AJAX