Italia dan Spanyol
Dua teratas Eropa adalah Spanyol dan Italia, dua negara yang klub-klubnya yang kerap merajai sepak bola Eropa dan dunia. Spanyol menduduki urutan ketiga terparah di dunia setelah Amerika Serikat dan Italia.
Di Spanyol sudah 24.543 orang meninggal dunia, sedangkan di Italia sudah 27.967 nyawa melayang gara-gara patogen kejam itu.
Tepat sepekan sebelum Prancis mengambil keputusan mengejutkan itu, Menteri Olah Raga Italia Vincenzo Spadafora mengisyaratkan kecenderungannya untuk lebih berpihak kepada rekomendasi otoritas kesehatan ketimbang harus melanjutkan musim yang tertunda.
Sekitar tujuh hari setelah itu, Spadafora berkata, "Keputusan yang diambil Prancis itu mungkin mendorong Italia dan negara-negara Eropa lainnya mengikuti garis itu."
Prancis, apalagi Belanda dan Belgia, masih terbilang lebih baik dalam level dampak amukan pandemi ketimbang Italia dan Spanyol. Tetapi Prancis berani memutuskan kompetisi berakhir cukup di sini. Sedangkan Italia dan Spanyol masih berjuang untuk kembali menggulirkan liga.
Di Liga Italia dan Spanyol, bila kompetisi dihentikan, penentuan tim juara akan memicu kontovrersi.
Di Italia, Juventus hanya satu poin dari Lazio. Lebih gawat lagi beberapa klub Italia mengancam akan membawa otoritas liga ke meja hijau jika kompetisi dibatalkan.
Di Liga Spanyol, Barcelona juga hanya unggul dua poin dari Real Madrid. Dengan 11 laga tersisa, masih sulit untuk menyatakan Barca berhak atas gelar juara.
Bila liga dihentikan, Atletico Madrid juga bisa meradang jika diputuskan tak masuk Liga Champions musim depan. Mereka sanya satu poin di bawah zona Liga Champions.
Masalahnya, meski petinggi La Liga hendak melanjutkan kompetisi, Menteri Kesehatan Salvador Illa menolak memberi lampu hijau. Baginya, liga baru layak bergulir pada musim panas mendatang, alias harusnya sudah masuk periode untuk musim berikutnya.
Bundesliga Jerman
Sementara itu, Bundesliga Jerman yang sebelumnya berkeinginan melanjutkan lagi kompetisi Mei ini di bawah stadion tertutup tanpa penonton, menunda lagi keputusannya.
Agaknya apa yang dilakukan Prancis itu telah mengusik Jerman, sekalipun negeri ini adalah salah satu dari sedikit kisah sukses sebuah negara di Eropa yang berhasil mengendalikan COVID-19.
Sampai kompetisi dihentikan pandemi, Bayern Muenchen berada di puncak klasemen dengan selisih empat poin dari Borussia Dortmund. Tapi Dortmund hanya satu sampai dua poin berselisih dengan dua tim di bawahnya, RB Leipzig dan Borussia Moenchengladbach.
Selanjutnya: Bagaimana Nasib Liga Inggris?