Liverpool Bisa Juara?
Jauh sebelum ini sudah ada beberapa manajer klub Liga Inggris yang meminta kompetisi dibatalkan, namun tak semua pihak sepakat. Sejumlah klub bahkan sudah mulai berlatih pekan ini dan Premier League mengharapkan jadwal bergulir lagi pada awal Juni.
Bila skenario optimistis itu akhirnya gagal terwujud dan kompetisi terhenti, Inggris kemungkinan mengikuti Prancis dalam menentukan juara liga. Liverpool saat ini sudah unggul 25 poin dari Manchester City dan hanya membutuhkan dua kemenangan lagi untuk menjadi juara.
Jika skenario Prancis yang diadopsi, maka Liga Premier akan meloloskan Liverpool, Manchester City, Leicester, dan Chelsea ke Liga Champions musim depan.
Tapi itu dengan catatan banding City atas larangan berkompetisi di Eropa dari UEFA diterima oleh Pengadilan Arbitrase Olah Raga. Tapi jika banding City ditolak, maka Liverpool, Leicester, Chelsea dan Manchester United yang masuk Liga Champions.
Masalah utama di Inggris akan muncul di papan bawah. Mereka akan kesulitan menentukan siapa yang harus degradasi, kecuali Norwich.
West Ham, Watford, dan Bournemouth yang berpoin sama, bahkan Aston Villa yang menyimpan satu pertandingan lebih banyak, mungkin sangat tak rela didegradasi dalam skenario seperti ini.
Apa Kabar Liga Lain?
Beberapa liga lainnya memutuskan jalan terus. Portugal mendapatkan lampu hijau dari pemerintahnya untuk meneruskan liga sekalipun waktunya belum dipastikan, sedangkan liga utama Polandia yakin kompetisi lanjut lagi 29 Mei. Demikian juga Denmark, dan sejumlah negara Eropa lainnya.
Skotlandia yang sudah membatalkan semua liga di bawah liga utamanya juga masih berharap musim ini dilanjutkan. Sedangkan Liga Premier Rusia sudah memasang 21 atau 28 Juni sebagai waktu mulainya kembali musim yang dihentikan pandemi COVID-19.
Lanjut atau tidak lanjut kompetisi liga sepak bola profesional Eropa, yang pasti pandemi virus corona telah merusak segalanya.
Tidak hanya dalam perkara jadwal, tetapi juga menguapkan bayangan sejahtera dari miliaran euro yang dihasilkan Eropa dari industri sepak bolanya.
Virus corona baru yang sudah menginfeksi sekitar 3,13 juta manusia dan sudah merenggut 218.000 nyawa manusia di seluruh dunia itu telah mengacaubalaukan seluruh jadwal sepak bola sampai kemudian memaksa Euro 2020 dimundurkan ke 2021. Bahkan, disebut-sebut bisa juga mengancam Piala Dunia 2022 di Qatar, terlebih jika vaksin tak kunjung ditemukan.
Tak heran jika anggota komite eksekutif badan sepak bola Eropa UEFA, Lars-Christer Olsson, mengatakan virus bisa merusak kalender internasional sepak bola dua sampai tiga tahun ke depan.
"Manakala kompetisi-kompetisi digeser satu tahun kemudian dan lalu Piala Dunia Qatar diadakan di tengah musim kompetisi Eropa, maka Anda harus menjejalkan kompetisi-kompetisi domestik dan internasional," kata Olsson.
Menjejalkan atau memeras jadwal itu merupakan pekerjaan rumit, apalagi sepak bola sudah menjadi industri raksasa. Dan sebagaimana industri lainnya, banyak hal dan pihak yang terkait, tak cuma pemain dan klub. Namun dunia agaknya mesti membiasakan diri dengan kekacauan ini atau menyikapinya dengan baik demi tatanan yang lebih siap dan lebih baik.