TEMPO.CO, Jakarta - Badan sepak bola Eropa (UEFA) terus menggodok jadwal lanjutan Liga Champions. Salah satu alternatif yang kini disebut-sebut jadi pilihan utama adalah mengubah format kompetisi. Alternatif itu akan dibahas dan diputuskan dalam rapat Komite Eksekutif organisasi yang akan diadakan pada 17 Juni.
Saat ini Liga Champions terhenti di babak 16 besar karena pandemi virus corona. Awalnya UEFA merencanakan menggelar kembali kompetisi sesuai dengan format awal, dua leg dan diakhiri final dengan satu leg, mulai 2 Agustus.
Namun, kini, muncul usulan untuk mengubah format tersebut demi membebaskan lebih banyak ruang di kalender. Babak 16 besar akan dirampungkan dengan format sama (dua leg), karena sejumlah klub sudah menjalani leg pertama babak itu.
Setelah itu, babak perempat final akan dimainkan dengan format satu leg alias hanya 90 menit. Sedangkan untuk semifinal diubah jadi format turnamen final four alias mini tournament yang digelar di Istanbul, Turki, selama empat hari. Jadwalnya pun diundur dari rencana dimulai pada 2 Agustus menjadi 8 Agustus. Format ini digagas demi mengurangi mobilitas tim selama pandemi Covid-19.
Namun, menurut media Inggris, Daily Mail, ada masalah yang bisa membuat alternatif ini berantakan. UEFA akan menghadapi protes dari lembaga penyiaran yang akan melihat jumlah pertandingan menjadi berkurang.
Selain itu, jadwal tersebut juga akan membuat kompetisi musim depan menjadi mundur. Setelah Liga Champions usai, pemain akan diizinkan libur pada September. Artinya kompetisi baru akan bisa digelar lagi pada Oktober, mundur jauh dari biasanya bulan Juni. Padahal dalam kalender UEFA, pada September juga ada jadwal UEFA Nations Legaue.
DAILY MAIL | MARCA