TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali, mengatakan langkah pemerintah mengambil alih kepanitiaan Piala Dunia U-20 sebagai hal yang lumrah dalam sepak bola. Akmal memberi contoh pelaksana Piala Dunia 2018 Rusia yang diketuai Vitaly Mutko yang merupakan wakil perdana menteri.
"Saat Piala Dunia 2010 di Afsel Ketua Panpel Danny Jordan, juga pejabat pemerintah. Ini dilakukan untuk efektifitas dan memperpendek proses birokrasi," kata Akmal saat dihubungi, Kamis, 2 Juli 2020.
Ia menyebutkan langkah itu harus dimaklumi karena pendanaan Piala U-20 berupa persiapan infrastruktur, akomodasi, dan transportasi dibebankan kepada pemerintah. Apalagi Presiden FIFA, Gianni Infantino, lewat suratnya kepada Presiden Jokowi, 30 Januari 2019, memberikan pesan agar Pemerintah Indonesia mempersiapkan perhelatan Piala Dunia U-20 dengan paripurna. "Utamanya, fasilitas stadion, lapangan latihan, akomodasi dan transportasi. Pembiayaan menggunakan dana APBN," kata dia.
Namun, kata Akmal untuk utusan teknis sepak bola perihal penjadwalan pertandingan dan aturan pertandingan, komunikasi tetap kepada PSSI. Jadi, menurut dia, sejatinya tidak ada pengambilalihan kepanitiaan. "Lebih tepat adalah penyempurnaan panitia, menggabungkan unsur pemerintah dan federasi," ucap dia.
Dengan diambil alihnya beban persiapan infrastruktur oleh pemerintah, Akmal menilai PSSI bisa fokus dalam mempersiapkan tim. Ia pun menekan bahwa hal yang perlu diingat bersama adalah jangan sampai pendanaan perhelatan Piala Dunia menjadi ajang korupsi. "Penggunaan dana harus tepat sasaran dan tepat guna. Ini menjadi pertaruhan bagi Pemerintahan Jokowi. Utamanya Kemenpora. Jangan sampai usai perhelatan ada yang tersangkut kasus korupsi seperti menteri sebelumnya," kata Akmal.
Ditunjuknya Menpora sebagai ketua panitia juga sejatinya kode dari Presiden RI agar unjuk gigi di tengah isu resuffle kabinet. "Sejauh ini belum kelihatan akselerasi Kemenpora dalam urusan olahraga. Jadi, ditunjukkan Menpora sebagai ketua panpel juga menjadi ujian sekaligus pembuktian," ucap Akmal menambahkan.
Akmal berharap Zainudin Amali sebagai Menpora saat ini harus lebih baik dari sebelumnya dalam pengelolaan uang negara. Dua Menpora terdahulu bahkan harus meringkuk di penjara karena penyimpangan penggunaan anggaran. Mereka yakni Andi Alfian Mallanangeng dan Imam Nahrawi.
Dalam rapat kabinet terbatas pada Rabu pagi, Presiden Joko Widodo resmi menunjuk Menpora Zainudin Amali memimpin Kepanitian Penyelenggara Piala Dunia U-20 2021 ( INAFOC).
IRSYAN HASYIM