TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pemain Manchester United, Patrice Evra, menjadi komentator Sky Sports saat timnya dipermalukan Tottenham Hotspur 1-6 dalam lanjutan Liga Inggris pekan keempat di Old Trafford, Ahad malam. Mantan pemain asal Prancis itu mencuri perhatian dengan kritikan juga luapan emosi yang ditunjukkan.
Daily Mail bahkan mengulas secara khusus performa Evra saat memberi komentar. Mereka melukiskannya dengan kalimat, "Penampilannya begitu mengesankan sehingga hampir melampaui penampilan mengejutkan Manchester United saat melawan Tottenham."
Mantan bek United itu mengalami beberapa tahap emosi secara langsung sebelum, selama, dan setelah kekalahan 6-1 yang dialami Setan Merah.
Sebelum pertandingan, Evra melontarkan kekecewaannya karena petinggi Manchester United gagal mendatangkan pemain baru. Ia bahkan mengecam Donny van de Beek setelah pemain berharga 40 juta pound itu hanya menjadi cadangan, untuk laga ketiga secara beruntun.
Baca Juga: Masih Akan Hadir Banyak Kejutan di Liga Inggris
Evra kemudian mengecam United karena merekrut Van de Beek, mengklaim Setan Merah tidak membutuhkannya. "Saya pikir setiap penggemar United kecewa karena van de Beek tidak menjadi starter. Saya tidak berpikir dia bisa bersaing dengan Paul Pogba."
'Saya tidak mengerti mengapa van de Beek belum menjadi starter. Ini menunjukkan kepada Anda bahwa kami tidak membutuhkannya. Apakah van de Beek akan memenangkan liga untuk kami? Tidak."
Patrice Evra. REUTERS/Lee Smith
Saat jeda setelah babak pertama usai, Evra kian menggelora emosinya karena melihat mantan timnya tertinggal 1-4 oleh Tottenham Hotspur. MU sempat memimpin melalui penalti Bruno Fernandes, tetapi tertinggal karena gol dari Tanguy Ndombele, Son Heung-Min (2 gol), dan Harry Kane. Di babak pertama Anthony Martial juga terkena kartu merah.
Evra tampak marah saat berkomentar, 'Saya tidak ingin mengomentari permainan ini. Ini bencan. Apa yang terjadi sekarang?"
"Saran saya untuk setiap penggemar (Manchester United) sekarang adalah membeli Playstation, membeli pemain seperti (Jadon) Sancho atau bahkan (Lionel) Messi (untuk Manchester United) dan mulai bermain karena ini adalah bencana."
Evra mengkritik performa Eric Bailly di sektor pertahanan, juga Harry Maguire dan Luke Shaw.
"Bailly mendapat kesempatan untuk bermain alih-alih Lindelof dan dia membuat kesalahan itu, jadi jangan menangis setelah Anda tidak bermain. Itu sangat naif."
"Saya hancur dan saya adalah orang yang positif. Saat ini saya memahami penderitaan semua penggemar United, tidak ada satu pun dari tim ini yang pantas bermain sekarang."
Ketika laga suai, Evra harus melihat timnya takluk 1-6. Mantan bek mengklaim kinerja United begitu buruk sehingga dia ingin berhenti sebagai pakar Sky.
Hampir menangis, Evra berkata, "Alexis Sanchez membuat komentar ketika dia pertama kali menandatangani kontrak dengan United bahwa setelah satu sesi latihan dia meminta agennya untuk mengakhiri kontraknya. Itulah yang akan saya minta kepada Sky - untuk mengakhiri kontrak saya."
Evra mengancam akan berhenti dari perannya sebagai pakar Sky Sports karena begitu kecewa dengan hasil tersebut. "Aku tahu kamu harus memfilter ketika kamu berbicara di TV, tapi itu berantakan. Saya merasakan apa yang dirasakan semua penggemar United. Itu sebabnya saya lebih suka mengomentari permainan yang berbeda selain United jika saya terus bekerja untuk Sky."'
Evra mengaku bersimpati kepada Ole Gunnar Solskjaer karena hierarki klub tidak mendukungnya dengan baik di bursa transfer. "Saya tidak mengharapkan apa-apa (dari musim ini). Saya merasa sedih, juga untuk manajer. Sekarang kita akan mulai berbicara tentang dia, dia akan menjadi yang berikutnya (pergi) - tapi bagaimana dengan dewan?"
“Setiap tahun sejak Ferguson, berapa banyak manajer yang dipecat? Jadi itu solusinya?"
"Setiap kali dengan transfer, mereka tidak mau menawar dengan harga yang tepat. Ini seperti berkat 'Saya akan membeli mobil, saya tahu harganya tetapi saya meminta lebih sedikit'."
Kemarahan Evra begitu ekstrim sehingga dia percaya beberapa tokoh di klub membutuhkan 'tamparan' setelah pertandingan dan mengatakan dia akan melakukan kekerasan terhadap mereka yang bersalah atas penurunan performa United.
"Saya sangat emosional sekarang, apa yang terjadi dengan klub saya?" dia berteriak. 'Sulit untuk menghancurkan pria seperti saya, saya yakin. Saya tidak mempromosikan kekerasan tetapi banyak orang membutuhkan tamparan yang bagus di klub ini sekarang. Itulah yang akan saya lakukan sekarang jika saya bekerja di klub."
Karena kekalahan dari Tottenham, Manchester United kini terpuruk di posisi ke-16 klasemen Liga Inggris dengan nilai 3 dari 3 laga.
DAILY MAIL