Mereka yang hengkang
Ketidakjelasan kompetisi membuat para pemain terutama asing memilih hengkang. Berbagai alasan yang menandai pemain itu pergi; takut terinfeksi COVID-19, adanya aturan lockdown di negara mereka, hingga tidak sepakat gaji direvisi hingga 75 persen.
Petteri Pennanen menjadi pemain asing pertama yang hengkang dari Tira Persikabo. Pemain asal Finlandia itu tak ingin kembali ke Indonesia dan bergabung dengan tim profesional pertamanya, KuPS.
Tak lama berselang, Rafael Oliveira juga pamit dari klubnya, Persela Lamongan. Penyerang asal Brazil itu tidak sepakat kontraknya direvisi oleh manajemen sesuai dengan keputusan PSSI dan PT LIB.
Begitupun dengan Arema FC yang harus kehilangan Jonathan Bauman dan In Kyun-oh. Nama terakhir kemudian memutuskan untuk gantung sepatu setelah satu dekade berkelana dari satu klub ke klub lainnya di Liga Indonesia.
Selain Bauman dan In Kyun-oh, Arema juga kehilangan Elias Alderete dan Matias Malvino. Berikutnya Persebaya Surabaya ditinggal David da Silva dan Makan Konate,
Persipura Jayapura Sylvano Comvalius dan Arthur Cunha, Bhayangkara FC kehilangan Harvey Guy, Bali United Paulo Sergio, Tira Persikabo ditinggal Petteri Pennanen, Artyom Filiposyan, PSM Makassar Hussein Eldor, Giancarlo Rodrigues, Serif Hasic.
Borneo FC ditinggal Fransisco Torres, Madura United Emmanuel Oti Essigba, Persela Lamongan Rafael Gomes de Oliveira, Persita Tangerang: Mateo Bustos dan Eldar Hasanovic, Barito Putera: Yashir Pinto, Persiraja Banda Aceh: Adam Mitter, Vanderlei Francisco, Bruno Dybal, dan Samir Ayass, Persik Kediri: Nicola Asceric, Ante Bakmaz, Gaspar Vega, dan Jefferson Alves Oliveira, Persiraja Banda Aceh: Adam Mitter, Vanderlei Francisco, Bruno Dybal, Samir Ayass.
Selanjutnya: Masalah jatah tiket ke Asia