TEMPO.CO. Jakarta - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) memberikan tanggapan terkait lima pemain Perserang Serang yang diduga terlibat match-fixing atau pengaturan skor di pertandingan Liga 2.
General Manager APPI M. Hardika Aji telah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. "Hingga saat ini APPI masih terus melakukan pendalaman informasi lebih lanjut mengenai kebenaran hal tersebut," ujar Aji kepada Tempo, Selasa, 2 November 2021.
APPI, kata Aji, tidak menyediakan pendampingan dan bantuan hukum bagi para pesepak bola yang terlibat secara sadar dalam praktik pengaturan skor, karena itu merupakan tindakan kriminal dan tidak bisa dibenarkan dengan alasan apa pun.
"Namun demikian, APPI masih terus melakukan pendalaman informasi jika terdapat adanya keadaan lain khususnya bagi para pesepak bola yang terlibat," kata dia.
"APPI juga akan segera memberi arahan kepada para pesepak bola mengenai pembuatan laporan pengaturan skor ini ke dalam sistem Red Button yang dibuat oleh FIFPRO, FIFA dan Interpol guna mengusut secara tuntas dan membuka seluruh informasi untuk mengungkap praktik pengaturan skor pada pertandingan sepakbola di Indonesia," kata M. Hardika Aji menjelaskan.
Sementara itu, Komisi Disiplin PSSI menargetkan pemeriksaan kasus dugaan pengaturan skor yang melibatkan tim Perserang Serang itu bisa rampung pada hari ini, Selasa, 2 November 2021.
Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing, mengatakan pihaknya akan memeriksa sekitar 12 orang untuk menemukan fakta mengenai adanya upaya memperngaruhi pemain Perserang agar mau terlibat dalam pengaturan skor selama dua hari, Senin dan Selasa.
Hari pertama, Senin, sebanyak enam orang sudah diperiksa. Mereka didengarkan keterangannya satu per satu. Di hari kedua, tim dari Komdis PSSI akan melanjutkan pemeriksaan terhadap saksi yang lain.
Erwin berharap, Komdis bisa mendapatkan fakta lebih mendalam terkait kasus tersebut. "Paling tidak besok (Selasa) kami sudah bisa ambil garis besarnya, benang merahnya. Benar nggak terima duit? Benar ada deal, itu belum bisa saya putuskan sekarang," ujar mantan Kapolda Kalimantan Barat ini kepada Tempo, Senin, 1 November 2021.
Pada hari pertama pemeriksaan, Komdis telah menemukan fakta bahwa ada pihak yang menghubungi pemain dan meminta untuk mengalah dalam pertandingan. Fakta itu diketahui dari pengakuan salah satu dari empat pemain yang diperiksa.
Komdis juga memeriksa mantan pelatih Perserang Putut Wijanarko dan manajer tim Babay Karnawi.
"Untuk sementara diakui ada pihak luar yang mencoba menghubungi pemain, dan pemain ini benar membicarakan permintaan itu, apakah terlaksana deal itu besok baru bisa disimpulkan," ujar Ketua Komdis PSSI itu.
IRSYAN HASYIM
Baca Juga: Pemeriksaan Kasus Pengaturan Skor Perserang di Liga 2 Ditargetkan Beres Hari Ini