TEMPO.CO, Jakarta - PSSI mendukung langkah PSS Sleman melaporkan Elwizan Aminuddin ke Polres Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelaporan ini dilakukan setelah berita sosoknya sebagai dokter palsu atau dokter gadungan mencuat.
Amin, biasa dia disapa, ternyata bukan lulusan Fakultas Kedokteran Syahkuala Banda Aceh, seperti pengakuannya selama ini. Dia juga tidak tercatat dalam database kedokteran yang ada di Indonesia.
"Kalau memang itu ijazah palsu dan kemudian memakainya, itu masuk ranah pidana. Jadi, apa yang dilakukan PSS itu sudah benar. PSSI mendukung langkah PSS itu," kata Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, seperti dikutip dari situs resmi federasi, Senin, 6 Desember 2021.
Yunus berharap semua klub Liga 1, Liga 2, maupun Liga 3, berhati-hati. "Kasus ini menjadi perhatian kita semua," ujarnya.
Direktur Operasional PSS, Hempri Suyatna, mewakili manajemen telah melaporkan kasus ini ke Polres Sleman pada Jumat lalu. Dia didampingi tim hukum dari PT PSS.
"Kami membawa berkas lengkap dari internal PT PSS berupa kontrak kerja dari yang bersangkutan. Kemudian berkas verifikasi keabsahan izjazah No: No: 5752/UN11/WA.01.00/2021 dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh yang menyatakan ijazahnya palsu,” ujar Hempri.
PSS Sleman merupakan tim yang saat ini mempekerjakan Elwizan Aminuddin. Sebelumnya, pria asal Bireun, kelahiran 25 April 1982 itu pernah menjadi dokter tim Persita Tangerang, Madura United, Bali United, Kalteng Putra, Bhayangkara FC, Tira Persikabo, dan Barito Putera.
PSSI
Baca Juga: Prediksi Bhayangkara FC vs Persela Lamongan di Liga 1 Pekan Ke-16 Senin Malam
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.