TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, berharap kompetisi Liga 1 bisa kembali berjalan. Salah satu upaya yang dilakukan ialah dengan mempercepat Kongres Luar Biasa atau KLB PSSI yang merupakan bagian dari menjalankan rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan.
Menurut Iriawan, saat ini operator Liga 1 sedang menyiapkan beberapa skenario jika kompetisi tertinggi di Indonesia kembali bergulir. "Saya berharap lanjut. Sudah ada skenario dari PT Liga Indonesia Baru (LIB), tapi belum dipaparkan," kata Iriawan kepada Tempo, Senin, 31 Oktober 2022.
Sosok yang akrab disapa Iwan Bule ini menyatakan sejauh ini sudah ada skema yang disiapkan, yakni menggunakan sistem bubble atau klaster. Cara itu dipilih agar tidak ada pertandingan kandang dan tandang. "Jadi sentralisasi. Misalnya di Magelang, di Malang," tutur dia.
Menurut Iriawan, skenario lainnya masih dipikirkan oleh PT LIB. "Kan yang jadi masalah suporter, kekhawatiran itu. Dulu tidak ada suporter tidak masalah," ujarnya.
Kompetisi Liga 1 dengan menggunakan sistem bubble pernah dilakukan oleh PSSI ketika masa pandemi. Saat itu terjadi di musim 2021-2022. Bali, Jawa Tengah, Jawa Barat pernah menjadi tuan rumah saat Liga 1 memakai sistem bubble atau klaster tersebut.
Meski saat ini kompetisi sedang dihentikan, tapi beberapa klub Liga 1 masih menjalani program latihan. Salah satunya ialah Bali United. "Kami intinya tetap latihan. Tapi untuk saat ini program latihan fokus di aspek fisik dan teknik," kata pelatih Bali United, Stefano Cugurra dikutip dari laman LIB.
Sementara itu, hingga pekan ke-11 Borneo FC berhasil memuncaki klasemen Liga 1 dengan 23 poin. Catatan itu diraih hasil dari tujuh kali menang, dua kali imbang, dan dua kali kalah. Madura United berada di bawah Borneo FC dengan poin sama.
Sedangkan Bhayangkara FC, Barito Putera dan Persik Kediri menempati posisi tiga terbawah. Di sisi lain pemain Borneo FC, M Pato menjadi top skor sementara dengan 12 gol.
Baca: KLB PSSI Dipercepat, Iwan Bule: Saya Tidak Mau Banyak Korban