TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menargetkan pendapatan federasi tahun ini bisa mencapai lebih dari Rp 200 miliar. Ia mengungkapkan PSSI juga berencana memberikan bantuan kepada Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI untuk pengembangan sepak bola di daerah.
"Tadi kami sudah sampaikan, daerah-daerah akan kami bantu (dana) kurang lebih hampir Rp 300 juta. Kalau ini bisa meningkat kan lebih bagus juga," kata Erick saat sesi jumpa pers usai Kongres Biasa PSSI di Hotel Intercontinental, Jakarta, Minggu, 28 Mei 2023.
"Tentu kami tadi juga sudah berani menyampaikan target revenue kurang lebih Rp 266 miliar. Ini yang tentu bagaimana kami bisa mulai juga menyehatkan diri," ucap dia menambahkan.
Demi mewujudkan target tersebut, Erick menilai PSSI harus memiliki pembukuan yang sehat. Untuk itu saat ini keuangan federasi sedang berada dalam tahap audit yang dilakukan pihak swasta, yakni firma Ernst & Young.
Sebelumnya, masalah manajemen keuangan di pengelola sepak bola Indonesia muncul karena ketidakkonsistenan PT Liga Indonesia Baru (LIB) dalam memberikan bonus kepada juara Liga 1. Pada 2016 dan 2017, juara sempat mendapat bonus, tetapi sejak 2018 sampai 2023 tidak diberikan lagi.
Erick kemudian bekerja sama dengan Ernst & Young untuk mengaudit keuangan PSSI dan LIB. Langkah itu diharapkan bisa menjadi awal dari transparansi keuangan federasi.
Pada tahap awal, Ernst & Young sedang meninjau keuangan PSSI di tiga periode mulai dari 2017-2019, 2019-2023, dan sekarang.
Mantan Presiden Inter Milan itu berharap hal terserbut menjadi awal dari transparansi keuangan PSSI yang dapat dipertanggungjawabkan tanpa adanya pihak yang saling menyalahkan atas kesalahan di masa lalu.
"Dengan adanya Ernst & Young yang sekarang sedang melakukan investigasi audit, dan juga perapihan buku ini supaya ke depan PSSI punya buku yang baik," ucap Erick Thohir.
Pilihan Editor: Erick Thohir Ungkap 3 Poin Utama Hasil Kongres Biasa PSSI 2023