TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen Persebaya Surabaya memutuskan untuk mengistirahatkan pelatih kepala Aji Santoso setelah kekalahan 1-2 dari Persikabo 1973 pada pekan keenam BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo, pada Jumat, 4 Agustus 2023. Keputusan ini dibuat karena tim tidak memenuhi target tujuh poin dalam tiga pertandingan.
"Manajemen menggunakan dua pertandingan ke depan, melawan Bhayangkara FC dan Persita Tangerang untuk menentukan opsi-opsi selanjutnya. Dalam dua pertandingan tersebut, tim akan dipimpin oleh coach Uston Nawawi," tulis Persebaya Surabaya dalam laman resminya.
Manajemen tim berjuluk Bajul Ijo itu meneruskan, "Persebaya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh suporter yang selalu memberikan dukungan. Semoga Persebaya bisa segera kembali ke jalur yang kita harapkan semua."
Kekalahan dari Persikabo 1973 dan hasil buruk Persebaya, menurut Aji, merupakan tanggung jawabnya. Ia tidak ingin mencari alasan lain. "Saya akan menerima dengan lapang dada, biar cepat selesai, ini kesalahan ada di saya bukan yang lain, jadi jangan menyalahkan siapa-siapa," kata dia.
Aji menjelaskan, dalam pertandingan melawan Persikabo 1973, anak asuhnya sudah berjuang meskipun dengan komposisi yang tidak sempurna. Sejumlah pemain kunci Persebaya tidak bisa turun bermain.
"Saya tetap mengucapkan terima kasih kepada pemain saya meskipun dengan situasi yang sulit, banyak pemain yang tidak main, kami memakai komposisi darurat, tapi saya tetap tidak beralasan ini tanggung jawab saya," ujar pelatih yang memiliki lisensi UEFA Pro tersebut.
Sementaram, Uston Nawawi yang ditunjuk menjadi pengganti Aji Santoso merupakan pelatih yang membawa Persebaya juara Elite Pro Academy Liga 1 U-20 2019, menegaskan posisinya ini tidaklah permanen. Ia mengatakan tenaganya hanya sedang diperbantukan karena Persebaya U-20 sedang kosong jadwal. Jabatan utamanya tetap pelatih Persebaya U-20.
Profil Aji Santoso
Aji memulai karier pelatih dengan menangani Sekolah Sepak Bola Arema setelah memutuskan pensiun sebagai pemain 2004. Setelah itu, ia mengampu Akademi Arema. Kemudian mantan pemain Persebaya itu dipercaya menjadi arsitek tim nasional U-17 di tahun 2005.
Selepas menjadi pelatih tim nasional U-17, Aji mulai menangani klub sepak bola. Klub pertama yang dipegang adalah Persikota Kota Baru. Selanjutnya, Pomnas Jatim, Persekam Metro Kabupaten Malang, Persik Kediri, Persebaya Surabaya, Persisam Samarinda, Persema Malang, dan Persebaya Surabaya hingga saat ini.
Prestasi terbaiknya adalah saat menangani tim sepak bola PON Jawa Timur 2006-2008. Berkat keuletannya, Aji sukses mengantarkan pasukan Jawa Timur meraih medali emas PON Kalimantan Timur 2008.
Pada saat menjadi pemain, Aji yang berposisi sebagai bek sektor kiri merupakan andalan tim nasional 1990-1999. Di tahun 1991, Aji yang berposisi sebagai bek sektor kiri bersama rekan-rekannya sukses meraih medali emas SEA Games di Filipina 1991 yang hingga kini belum bisa diraih tim nasional setelahnya.
Di tingkat klub, prestasi Aji sebagai pemain cukup membanggakan. Ia berhasil meraih tiga kali gelar juara kompetisi PSSI di tiga klub berbeda, yaitu Arema Malang (1992/1993), Persebaya Surabaya (1997/1998) dan PSM Makassar (1999/2000).
DIMAS KUSWANTORO I ARKHELAUS WISNU TRIYOGO
Pilihan Editor: Persebaya Surabaya Copot Aji Santoso dari Kursi Pelatih, Uston Nawawi Jadi Pengganti