TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pemain sepak bola dunia secara terbuka menyatakan dukungannya kepada rakyat Palestina yang menjadi korban serangan Israel di Jalur Gaza. Ada banyak pemain yang memposisikan diri dengan cara yang sangat spesifik melalui jejaring sosialnya terkait konflik Israel-Palestina. Tak jarang yang memantik kontroversi dan terkadang tanggapan dari rekan-rekan lain bahkan institusi politik.
Salah satu contohnya adalah Noussair Mazraoui. Pemain Bayern Munchen itu mengunggah di Instagram pesan dukungan dan keinginan untuk "kemenangan Palestina" di samping bendera Palestina. Sebuah pesan yang akhirnya memicu serangkaian tanggapan yang sangat kuat.
Anggota parlemen Johannes Steiniger meminta Bayern mengesampingkan pemain tersebut, mengacu pada masa lalu tim Jerman dan salah satu presiden dua periodenya, Landauer, yang merupakan seorang Yahudi.
“Klub Kurt Landauer, yang oleh Nazi disebut sebagai klub Yahudi, tidak bisa mengabaikan hal ini. Selain itu, negara harus menggunakan tanggung jawab yang dimilikinya untuk mengusirnya dari Jerman,” tulis anggota parlemen tersebut di media sosialnya seperti dikutip MARCA pada Senin, 16 Oktober 2023.
Dalam salah satu beritanya, surat kabar Jerman, Bild, menuduh Mazraoui sebagai "pendukung terorisme". Menghadapi situasi ini, pemain timnas Maroko itu terpaksa mengklarifikasi pesannya di platform perpesanan X—sebelumnya dikenal sebagai Twitter—dengan unggahan lain.
"Pertama-tama, saya ingin mengatakan sungguh mengecewakan harus menjelaskan apa yang saya perjuangkan. Ada situasi di mana ribuan orang tak bersalah terbunuh. Posisi saya adalah saya akan bekerja demi perdamaian dan keadilan dunia. Itu artinya saya akan selalu menentang segala jenis terorisme, kebencian dan kekerasan. Dan itu adalah sesuatu yang akan selalu saya dukung," tulis Mazraoui.
Rekan setimnya, Daniel Peretz, mengambil sikap di media sosialnya dengan pesan sebaliknya. Penjaga gawang Israel itu, di Instagram, mengutuk serangan Hamas ke Israel. “Ini hanya sebagian kecil dari kekejaman dan keburukan yang dilakukan Hamas,” kata dia.