TEMPO.CO, Jakarta - Arema FC berhasil menjadi juara Piala Presiden 2024. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, pada Minggu malam, 4 Agustus 2024, tim berjuluk Singo Edan ini menang drama adu penalti dengan skor 5-4.
Borneo FC dan Arema FC bermain imbang 1-1 selama 90 menit waktu normal. Singo Edan mampu unggul terlebih dulu lewat gol Wilian Marcilio pada menit ke-49, tetapi Borneo FC mampu mencetak gol penyeimbang lewat Leo Gaucho pada menit ke-62.
Pada babak adu penalti, empat pemain Borneo FC: Berguinho, Christophe Nduwarugira, Jusuf Habibi, Leo Gaucho berhasil menunaikan tugasnya, tetapi Ronaldo gagal. Sedangkan di kubu Arema FC, semua pemain Charles Lokolingoy, Wilian, Julian Guevara, Dalberto, Lucas Frigeri berhasil mencetak gol.
Jalannya Pertandingan
Borneo FC tim asuhan Pieter Huistra turun dengan formasi 4-2-3-1. Di lini belakang, ia mengandalkan dua bek tengah Christophe Nduwarugira dan Ronaldo. Dua gelandang pivot berada di depannya, Hendro Siswanto dan Kei Hirose. Leo Gaucho menjadi ujung tombak yang ditopang Stefano Lilipaly, Tarens Puhiri dan Berguinho.
Arema FC asuhan Joel Cornelli juga turun dengan formasi serupa. Dua bek tengah, Choi Bo Kyung dan Thales menjadi pengawal penjaga gawang Lucas Frigeri. Charles Lokolingoy tetap menjadi pilihan utama di lini serang. Ia mendapatkan dukungan dari tiga gelandang serang Wilian Marcilio, Dalberto, dan Tuharea Salim Akbar.
Duel babak pertama kedua tim lebih banyak berkutat pada pertarungan di lini tengah. Borneo FC dan Arema FC bermain terbuka dengan melancarkan serangan secara bergantian. Meski bermain terbuka, kedua tim kesulitan membuat peluang matang untuk mencetak gol.
Peluang bersih Arema FC tercipta pada menit kesepuluh lewat Dalberto. Memiliki ruang tembak tanpa pengawalan di luar kotak penalti, ia melepaskan tendangan keras mendatar ke arah gawang. Namun, tendangannya masih melebar ke sisi kiri gawang Borneo FC.
Pada menit-13, Borneo punya peluang mencetak gol lewat eksekusi tendangan bebas Stefano Lilipaly. Bola lambung mengarah ke tengah kotak penalti dan Ronaldo berhasil menyambutnya. Sayangnya, sundulan Ronaldo masih melambung tipis di atas mistar.
Pada menit ke-37, Arkhan Fikri mendapatkan peluang setelah menerima umpan mendatar dari Dalberto. Namun, tendangan di dalam kotak penalti tersebut masih mampu diblok pemain bertahan Borneo FC. Semenit berselang, Tarens mendapatkan bola lambung di sisi sayap kiri Borneo, tetapi umpan silangnya masih mampu ditepis kiper.
Statistik babak pertama menunjukkan bahwa Borneo FC memegang dominasi 55 persen penguasaan bola dibandingkan Arema FC sebesar 45 tahun. Borneo FC memiliki tiga peluang mencetak gol, tetapi hanya satu yang mengarah ke gawang, sedangkan Arema FC, dari tiga peluang, tak ada satu pun yang tepat sasaran.
Babak Kedua
Arema FC mengambil inisiatif menyerang setelah turun minum. Strategi itu berhasil. Pada menit ke-49, barisan pertahanan Borneo FC lengah. Berawal dari umpan Dalberto, Wiliam Moreira berhasil menusuk ke arah kotak penalti dan melepaskan tendangan melengkung yang tak mampu dibendung kiper Nadeo Argawinata. Skor 1-0 untuk Arema FC.
Dua menit berselang, Lokolingoy mendapatkan peluang setelah memanfaatkan umpan silang Dalberto. Namun, sundulannya hanya membentur mistar gawang.
Pada menit ke-61, Borneo FC berhasil menyamakan kedudukan. Lewat pergerakan di sisi kanan, Tarens Puhiri umpan silang mendatar ke dalam kotak penalti. Barisan pertahanan Arema FC gagal mengantisipasi sehingga bola lepas berhasil Leo Gaucho lesakkan ke gawang Arema FC.
Borneo FC mendapatkan momentum untuk berbalik menyerang. Dua menit berselang, Kei Hirose memiliki ruang tembak dari luar kotak penalti setelah memanfaatkan serangan balik. Tapi, tendangannya masih melenceng.
Pada menit ke-74, Arema FC memiliki peluang berbahaya lewat Wilian. Namun, tendangan kerasnya masih mampu ditepis kiper Nadeo. Skor masih imbang 1-1.
Menjelang akhir babak kedua, Borneo FC harus bermain dengan sepuluh pemain setelah Stefano Lilipaly mendapatkan kartu merah. Setelah tinjauan Vice Assistant Referee (VAR), ia dianggap wasit melakukan pelanggaran keras terhadap Wilian.
Hingga 11 menit masa injury time, tak banyak peluang tercipta dari kedua tim. Duel berkutat pada perebutan bola di lini tengah. Pada menit ke-90+8, Arema FC mampu mencetak gol setelah Charles Lokolingoy mencetak gol memanfaatkan kemelut di depan gawang Borneo FC.
Namun, gol tersebut dianulir karena, setelah tinjauan VAR, wasit menilai Dedik Setiawan menyentuh bola dengan tangan. Skor tetap imbang 1-1 dan Arema FC menang adu penalti dengan skor 5-4.
Pilihan Editor: Jadwal dan Preview Semifinal Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Ada Nuansa Sejarah dan Politik