Steven Gerrard (Inggris)
Gelandang 29 tahun ini mengalami musim terburuk di Liverpool. Ia masih jadi kunci di tim itu, tapi sumbangannya tak sebesar musim sebelumnya. Cedera pangkal paha berkepanjangan membuat Gerrard tak bisa tampil maksimal. Ia hanya bisa menyumbangkan 12 gol buat The Reds, hanya setengah dari gol yang ia cetak pada musim sebelumnya. Yang paling parah, ia pun harus menyaksikan Liverpool terlempar dari posisi empat besar dan mengakhiri musim di urutan ketujuh klasemen, hanya cukup untuk meraih tiket Liga Eropa. Di tim nasional, ia dipastikan tetap jadi pemain kunci. Ruang lebih besar akan terbuka baginya bila lawan terintimidasi dan memilih habis-habisan menjaga Wayne Rooney, yang musim ini tampil menawan bersama Manchester United.
Lukas Podolski (Jerman)
Demi meraih kebangkitan, penyerang 24 tahun ini meninggalkan Bayern Muenchen dan kembali ke klub lamanya, Cologne, pada awal musim lalu. Sayang, kebangkitan itu gagal didapatkan. Ia justru tampil memalukan: hanya menyumbang dua gol dalam 27 penampilan. Beruntung pelatih Jerman, Joachim Loew, masih percaya kepadanya. Dan ia harus membayar kepercayaan itu dengan ketajaman di Afrika Selatan. Gol-gol itu juga akan jadi penebus malu atas penampilan buruknya di klub.
Roque Santa Cruz (Paraguay)
Manchester City membelinya seharga 17,5 juta pound sterling (Rp 235 miliar) awal musim lalu. Tapi penyerang 29 tahun ini gagal menunjukkan ketajaman seperti di Blackburn Rovers. Cedera berkepanjangan jadi penyebabnya. Ia hanya bisa tampil 17 kali dan mencetak empat gol. Kini ia sudah pulih. Ia antara lain mencetak gol dari titik penalti saat mengantar Paraguay mengalahkan Korea Utara 1-0 pada minggu lalu. Ia kini berhasrat membantu negaranya lolos ke perempat final Piala Dunia.
Yoann Gourcuff (Prancis)
Dua musim lalu, gelandang 23 tahun ini mencetak 12 gol dan mengantar Bordeaux merebut gelar juara Ligue 1. Saat itu ia terpilih sebagai pemain terbaik dan gencar disebut sebagai salah satu calon penerus Franck Ribery di tim nasional. Musim ini ia tampil melempem dan hanya bisa menyumbangkan enam gol di ajang yang sama. Bordeaux pun kehilangan gelar juara. Di tim nasional, ia bisa menebus kemurungan itu. Tapi ia masih harus bekerja keras, termasuk meyakinkan pelatih Raymond Domenech agar bisa memberinya kesempatan tampil.
Michael Essien (Ghana)
Michael Essien seperti hilang. Cedera lutut berkepanjangan membuat ia hanya bisa 24 kali memperkuat Chelsea sepanjang musim lalu. Namanya tak banyak disebut orang meski The Blues sukses meraih dua gelar juara. Piala Dunia akan jadi peluang terbaik bagi gelandang serba bisa itu untuk melakukan penebusan. Ghana masih akan sangat bergantung pada sumbangannya. Bila ia tampil apik dan jadi inspirasi bagi rekan-rekannya, bukan tak mungkin Ghana bisa membuat kejutan.
Pepe (Portugal)
Ia tetap disertakan dalam skuad Portugal meski hampir sepanjang musim lalu terus diganggu cedera. Bek tengah berusia 27 tahun ini hanya bisa 18 kali tampil untuk Real Madrid, yang musim ini gagal meraih gelar juara. Di tim nasional, ia ditempatkan di posisi berbeda, sebagai gelandang bertahan. Seandainya bugar, ia dipastikan tampil penuh rasa haus akan prestasi.
Berbagai Sumber | Nurdin