TEMPO Interaktif, Malang - Klub PSM Makassar tidak memasang target menjadi juara di turnanem Inter Island Cup 2010 yang digelar Badan Liga Indonesia mulai Jumat (27/8) sampai Selasa (31/8) di Kota Malang, Jawa Timur.
Ada tujuh tim yang mengikuti IIC. PSM bergabung dengan tuan rumah Arema Malang dan Persiwa Wamena. Persiwa menggantikan Persipura Jayapura yang mengundurkan diri. Sedangkan Grup A dihuni Persiba Balikpapan, PSPS Pekanbaru, dan Persib Bandung.
Pelatih PSM Robert Rene Alberts menyatakan tak memiliki ambisi besar jadi juara karena ia belum mengenal kekuatan dan kelemahan skuad PSM. Sebaliknya, turnamen IIC dijadikan sebagai ajang untuk melihat langsung kemampuan para pemain PSM. Sebelumnya, Robert beberapa kali ke Makassar untuk berkenalan dengan jajaran manajemen Pasukan Ramang, julukan PSM.
“Saya masih baru pertama melatih langsung tim ini dan saya pun belum mengenal (kemampuan) para pemain. Turnamen ini bagus untuk melihat kemampuan mereka,” kata Robert kepada wartawan di lapangan sepak bola milik Hotel Kusuma Agrowisata, Kota Batu, Rabu (25/8).
Kemungkinan besar PSM tidak diperkuat pemain asing. PSM akan memaksimalkan para pemain lokal. Saat ini memiliki 14 pemain yunior PSM U-21, 7 pemain senior lokal, 6 pemain nasional senior, dan seorang penyerang berdarah Suriah, Marwan Sayedeh, yang sebelumnya memperkuat Persik Kediri.
Enam pemain nasional senior di antaranya bekas kwartet Persebaya: Andi Odang, Djayusman Triasdi, Satrio Syam, dan Koorninus Fringkrew. Dua pemain lagi yakni bekas kiper Persik, Herman Batak, serta bekas pemain Persipura, Hendra Ridwan.
Asisten Manajer PSM Bidang Teknik Abdi Tunggal, keikutsertaan PSM di IIC 2010 juga menjadi bagian dari program pemusatan latihan atau training center tim PSM mulai Selasa (24/8) hingga Senin (6/9).
Dalam sebulan terakhir, kata Abdi, tim PSM dilatih tiga asisten Robert, yakni Liestiadi (bekas asisten Robert di Arema), Herman Kadiaman (bekas pelatih kiper Arema), dan Imran Amirullah. “Tapi program dan menu latihan dari Robert. Ketiga asisten itu menjalankan instruksi Robert,” kata Abdi kepada Tempo.
Bagi Robert sendiri, tampil di IIC mendatangkan perasaan melankolik yang dalam, apalagi PSM harus menghadapi Arema di laga perdana pada Jumat (27/8). Ia pun merasa aneh karena bisa hadir lagi di Malang bukan sebagai “orang Malang” tapi justru menjadi lawan Arema.
Pertandingan melawan Arema serasa melawan timnya sendiri. Kendati kini dilatih pelatih asal Ceko, Miroslav Janu, mayoritas pemain Arema sekarang adalah bekas anak asuhan Robert. Bahkan, berkat polesan Robert pula para pemain muda Arema jadi bersinar. Namun, dengan begitu Robert jadi optimistis PSM dapat mengalahkan Arema.
“Bagaimana pun saya harus bersikap profesional. Tapi tetap saja saya merasa aneh karena berada di posisi yang berlawanan. Walau saya sudah tak lagi menjadi bagian dari Arema, sejujurnya saya katakan saya sudah jatuh cinta pada kota ini,” kata pelatih yang membawa Arema menjadi juara Liga Super indonesia itu.
Abdi Purmono