TEMPO Interaktif, Jakarta - Tim nasional U-16 Indonesia berada dalam tekanan besar di ajang Piala AFF U-16 yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah. Kekalahan 0-1 atas Vietnam hari Rabu lalu membuat Indonesia terancam gagal melangkah ke final. Menghadapi Cina di pertandingan hari Jumat (24/9) ini, Indonesia harus bisa bermain lepas untuk merebut kemenangan.
Saat menghadapi Vietnam, anak asuh Mundari Karya ini terus berusaha mengurung pertahanan lawan. Namun gol cepat di awal pertandingan dan ketatnya pertahanan Vietnam membuat Indonesia gagal mendapatkan kemenangan. “Kita kesulitan menghadapi lawan yang bermain terlalu bertahan seperti Vietnam. Apalagi, secara individu kita memang kalah dari lawan,” kata Mundar, Kamis (23/9).
Kekalahan atas Vietnam membuat Indonesia baru mengantongi tiga nilai hasil kemenangan 1-0 atas Timor Leste. Sementara Vietnam sudah meraih enam nilai hasil kemenangan melawan Cina dan Indonesia. Dengan demikian, Vietnam tinggal butuh hasil seri melawan Timor Leste untuk memastikan tempat di final. Sementara Indonesia harus menang dari Cina untuk bertanding lagi dengan pemimpin akhir klasemen yang kemungkinan akan diduduki Vietnam.
Menghadapi Cina, Mundari menyatakan timnya akan bermain menyerang. Permainan menyerang diharapkan akan bisa memperbesar peluang Indonesia meraih kemenangan. Selain itu Mundari juga berharap Cina bermain tidak tertutup sebagaimana yang diperagakan Vietnam.
Jika Cina berani bermain terbuka, Mundari yakin Indonesia akan bisa meladeni permainan Cina sekaligus merebut kemenangan. “Saya mengharapkan Cina bisa bermain menyerang dan terbuka. Dengan demikian, kita juga bisa melayani dengan gaya permainan yang sama," ujar Mundari.
Jika partai Indonesia melawan Cina berakhir seri, maka kedua tim akan melakukan tendangan pinalti untuk menentukan siapa yang akan melaju ke babak final yang akan digelar hari Minggu nanti. “Tendangan pinalti itu untuk menentukan pemenangnya,” katanya.
ARIS M