Harian olahraga Marca mengutip pernyataan Bin Hammam pekan lalu bahwa Asia telah memberi dukungan kepada Spanyol dan Portugal sebagai calon tuan rumah bersama Piala Dunia 2018.
Namun dalam surat terbuka kepada “pihak yang saya hormati, kolega, dan rekan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022”, wakil presiden FIFA berbicara soal “perang tersembunyi” dan sebuah rangkaian kebohongan yang diciptakan untuk merusak peluang Qatar menjadi host.
Namun, Bin Hammam menegaskan tidak pernah merasa diwawancarai oleh wartawan dari Marca. Meski AFC mendukung keinginan negara-negara Eropa menjadi host Piala Dunia 2018, namun mereka tidak memfavoritkan satu pun di antaranya.
“Kami sepakat untuk memberi empat anggota Asia kebebasan untuk memilih negara yang mereka inginkan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018,” kata pernyataan resmi Bin Hammam dalam lamannya (www.mohamedbinhammam.com), Senin (29/11).
Bin Hammam berharap surat terbuka yang dibuatnya bisa mengembalikan “kebenaran dan keabsahan peluang Qatar menggelar Piala Dunia 2022.
Inggris, Rusia, Spanyol/Portugal dan Belgia/Belanda sedang berusaha menjadi host Piala Dunia 2018 dengan Jepang, Korea Selatan, Australia, Qatar, dan Amerika Serikat untuk menjadi host Piala Dunia 2022.
Sebanyak 22 anggota Komite Eksekutif FIFA akan memilih siapa negara yang berhak menjadi tuan rumah Kamis (2/11).
REUTERS | bagus wijanarko