Obama mengklaim hal ini sebagai sebuah kemunduran bagi iklim sepak bola di negaranya. “Saya pikir ini merupakan keputusan salah,” kata Obama di Gedung Putih, bergabung dengan ribuan warga Amerika yang kecewa menonton pengumuman resmi FIFA di Zurich, di mana ia juga mengirimkan pesan video sebagai bagian dari presentasi negaranya, Jumat (3/12).
Pernyataan Obama diamini bos Federasi Sepak Bola AS (USF) Sunil Gulati. Ia mengatakan kecewa dengan keputusan FIFA. “Kami tidak bisa menerima hal ini,” kata pria yang mengklaim 'kekalahan' ini sebagai kemunduran dalam olahraga sepak bola negarnya.
“Menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah setara dengan menempatkan kaki anda ke akselerator. Dari titik itu ini adalah peluang yang gagal. Apakah kami akan sampai di sana? Saya optimistis,” kata Gulati yang menambahkan negaranya memerlukan waktu dan kerja keras untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Keputusan ini juga menjadi kekalahan kedua warga Amerika. Obama menghadiri pemilihan Komite Olimpiade Internasional untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2016 di kampung halamannya, Georgetown, namun harus melihat negaranya tersisih dalam undian pertama.
Selang satu menit setelah Qatar resmi diumumkan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, suporter Amerika yang frustrasi mencurahkan kekesalannya di situs microblogging, Twitter. Kebanyakan dari mereka menuliskan status “musnah”, sepak bola Amerika mundur 20 tahun'.
AP | bagus wijanarko