Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Tegaskan, Penjualan Tiket Ricuh Bukan Ulah Provokator  

image-gnews
Ribuan calon penonton memasuki lapangan setelah tidak sabar mendapatkan tiket katagori III leg ke 2 pertandingan final AFF sepak bola antara Indonesia melawan Malaysia di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (26/12). Panitia menjual 30 ribu lembar tiket dijual pada hari terakhir ini. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Ribuan calon penonton memasuki lapangan setelah tidak sabar mendapatkan tiket katagori III leg ke 2 pertandingan final AFF sepak bola antara Indonesia melawan Malaysia di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (26/12). Panitia menjual 30 ribu lembar tiket dijual pada hari terakhir ini. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Proses penjualan tiket final Piala AFF 2010 untuk leg kedua di area kompleks Gelora Bung Karno kemarin berlangsung ricuh. Massa yang tidak sabar menunggu loket dibuka menjadi emosional dan menjebol pintu masuk Stadion Utama Gelora Bung Karno. Ribuan calon penonton itu memasuki stadion--ratusan di antaranya menginjak-injak rumput lapangan--dan memaksa agar tiket segera dijual.

Suasana kacau itu diwarnai tewasnya satu orang di dekat pintu IX. Kepala Polres Jakarta Barat Komisaris Besar Hamidin mengatakan yang meninggal adalah pemulung tanpa identitas. "Dia meninggal bukan karena mengantre," ujarnya kepada Tempo melalui telepon.

Hamidin menjelaskan, lelaki itu sempat merasa tak enak badan dan meminta dikeroki kepada temannya. Namun tak lama kemudian pria berumur sekitar 45 tahun itu tak sadarkan diri, lalu meninggal.

Ribuan calon penonton, yang sebagian di antaranya sudah antre sejak kemarin dinihari, marah karena tak mendapat kepastian kapan pintu loket dibuka. Mereka yang berkumpul di pintu IV juga tidak menghiraukan hujan deras yang mengguyur. Suasana memanas saat massa berhasil menjebol pintu IV dan akhirnya memasuki stadion.

Menjelang sore, massa sempat "menyandera" Slamet, petugas keamanan PSSI, di Sektor 12 Stadion Utama Gelora Bung Karno. Slamet digiring dari kantor PSSI ke tribun penonton. Kepada massa, Slamet memberi penjelasan bahwa pengantre bisa menukarkan kupon antrean dengan selembar tiket.

Kepala Biro Operasional Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Sujarno akhirnya menenangkan massa dan menjanjikan penjualan tiket dilayani hingga malam hari sampai 15 ribu lembar tiket habis. Jumlah itu diyakini bisa mencakup calon penonton di dalam stadion, yang berjumlah sekitar 10 ribu orang.

Ketua Umum PSSI Nurdin Halid menuding kericuhan disebabkan oleh ulah provokator yang menyusup di antara pengantre. Pernyataan itu dibantah Hamidin. "Itu murni perbuatan calon penonton yang kecewa dan emosi, bukan provokator," kata Hamidin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hamidin mengatakan, sebelumnya polisi telah memberi saran kepada panitia agar tidak membatasi loket, mengingat begitu banyak calon pembeli. Dia juga menyarankan agar tidak terjadi antrean panjang dan agar panitia mengumumkan jaminan bahwa pengantre pasti mendapat satu tiket.

Ahmad, seorang calon penonton, menyayangkan sistem penjualan tiket yang tidak profesional. “Sistem penjualannya tidak jelas,” ujar dia.

Polisi kemarin menurunkan sekitar 300 personel. Mereka berasal dari Kepolisian Resor Jakarta Pusat, Kepolisian Sektor Tanah Abang, dibantu Kepolisian Sektor Johar Baru dan Cempaka Putih.



BASUKI RAHMAT | PUTI NOVYANDA | RATNANING

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hadiah Piala Kemerdekaan dari APBN, Apa Kata Anggota DPR?  

27 Oktober 2015

Pemain PSMS Medan versi PT Liga Indonesia, menggelar aksi damai di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, (17/6). Mereka menuntut diselesaikannya pembayaran tunggakan gaji selama 10 bulan yang dilakukan manajemen PSMS. TEMPO/Seto Wardhana
Hadiah Piala Kemerdekaan dari APBN, Apa Kata Anggota DPR?  

DPR menyoroti kebijakan Kementerian Pemuda dan Olahraga yang menggunakan anggaran negara untuk membiayai hadiah Piala Kemerdekaan.


Hadiah Miliaran Rupiah Piala Kemerdekaan Diambil dari APBN  

22 Oktober 2015

Pesepakbola PSMS Medan Nastja Cech (kanan) berebut bola dengan pesepakbola Persib Bandung Zulkifli Syukur (kiri) pada pertandingan Indonesia Super Liga (ISL) 2011-2012 di Stadion Teladan Medan, Sumut, Minggu malam (17/6). ANTARA/Septianda Perdana
Hadiah Miliaran Rupiah Piala Kemerdekaan Diambil dari APBN  

Kenapa hadiah Piala Kemerdekaan diambil dari APBN?


Juara Piala Kemerdekaan Terima Hadiah Pekan Depan  

13 Oktober 2015

Presiden Joko Widodo membuka secara resmi turnamen sepak bola Piala Kemerdekaan di Serang, Banten, 15 Agustus 2015. TEMPO/Darma Wijaya
Juara Piala Kemerdekaan Terima Hadiah Pekan Depan  

Tim Transisi menjanjikan hadiah yang cukup besar: juara pertama Rp 1,5 miliar, juara kedua Rp 1 miliar, dan juara ketiga Rp 750 juta.


Persib Vs Sriwijaya di Final, Atep Kejar Gol Kedua

12 Oktober 2015

Pesepakbola Persib Bandung, Zulham Zamrun (kedua kanan) melewati hadangan penjaga gawang Mitra Kukar, Rivky Mokodompit (bawah) saat lanjutan kompetisi Piala Presiden 2015 di Stadion Jalak Harupat, Bandung, 10 Oktober 2015. Persib berhasil lolos ke babak final setelah menang denga skor 3-1. ANTARA/Agus Bebeng
Persib Vs Sriwijaya di Final, Atep Kejar Gol Kedua

Atep baru menyumbang satu gol di ajang Piala Presiden. Ia berambisi mencetak gol saat Persib melawan Sriwijaya di final.


Semifinal Piala Presiden, Sriwijaya Krisis Pemain Belakang

5 Oktober 2015

Pemain Arema Cronus, Christian Gonzales (kiri) tersungkur saat mencoba memasukkan bola ke gawang Sriwijaya FC pada semi final putaran pertama Piala Presiden 2015 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 3 Oktober 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Semifinal Piala Presiden, Sriwijaya Krisis Pemain Belakang

Sriwijaya FC harus kehilangan bek Syaiful Indra Cahya, yang selama ini menjadi andalan mereka.


Arema Berambisi Perpanjang Rekor Menang atas Sriwijaya  

3 Oktober 2015

Pemain Arema Cronus, Christian Gonzales lolos merayakan gol keduanya ke gawang Bali United saat babak perempat final leg kedua turnamen Piala Presiden antara Bali United melawan Arema Cronus di Stadion Dipta, Gianyar, Bali, 27 September 2015. Gonzales mencetak hat-trick dalam laga yang membawa Arema Cronus menang 2-3 TEMPO/Johannes P. Christo
Arema Berambisi Perpanjang Rekor Menang atas Sriwijaya  

Arema Cronus mengantongi rekor lima kemenangan beruntun melawan Sriwijaya FC.


Piala Presiden, Pelatih Persib Minta Bobotoh Tetap Tenang

24 September 2015

Ratusan bobotoh Persib Bandung berunjuk rasa didepan kantor DPRD Provinsi Jabar saat aksi damai terkait kisruh sepakbola nasional antara PSSI dan Pemerintah di Bandung, Jawa Barat, 4 Juni 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Piala Presiden, Pelatih Persib Minta Bobotoh Tetap Tenang

Menurut Djadjang Nurjaman, atmosfer di Bandung sedang panas jelang pertandingan perempat final kedua melawan Pusamania.


Piala Presiden, Sriwijaya Berharap Rebut Poin dari Persebaya  

19 September 2015

Pesepakbola Sriwijaya FC, Syakir Sulaeman (tengah) di bayangi sejumlah pesepakbola Persela Lamongan  saat pertandingan babak penyisihan grub B Piala Presiden di stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, 9 September 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Piala Presiden, Sriwijaya Berharap Rebut Poin dari Persebaya  

Statistik pertandingan memperlihatkan dalam lima pertemuan terakhir dengan Persebaya, Sriwijaya tiga kali menang dan sekali seri.


Arema Cronus Waspadai Empat Pemain Bali United

18 September 2015

Pesepak bola Arema Cronus, Lancine Kone meluapkan kegembiraannya usai menjebol gawang Sriwijaya FC saat pertandingan Babak Penyisihan Grup B Piala Presiden 2015 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 5 September 2015. Arema menjaga asa ke perempat-final setelah mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 3-1. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Arema Cronus Waspadai Empat Pemain Bali United

Arema sudah menyiapkan strategi untuk mengamankan poin di kandang sendiri.


Piala Presiden, Persebaya United Kantongi Kekuatan Sriwijaya

14 September 2015

Pesepakbola Persebaya, Rudi Widodo berebut bola dengan pemain Martapura FC, Ady Setiawan pada pertandingan Piala Presiden 2015 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat. 2 September 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Piala Presiden, Persebaya United Kantongi Kekuatan Sriwijaya

Persebaya United mewaspadai empat pilar Sriwijaya FC.