TEMPO Interaktif, Jakarta - Manajemen Persema Malang segera mengumumkan keputusan pemain naturalisasi Kim Jeffery Kurniawan dan Irfan Bachdim di klub milik Pemerintah Kota Malang ini. Kedua pemain tiba di Malang melalui Bandara Abdulrachman Saleh, Selasa (4/12) pagi. "Keduanya segera menjelaskan kepada publik," kata Manajer Persema, Asmuri.
Teka-teki apakah Irfan dan Kim tetap bergabung laskar Ken Arok julukan Persema akan segera terjawab. Sebelumnya, PSSI ancaman akan mencoret Irfan dari tim nasional jika tetap bergabung dengan Persema yang menyatakan mundur dari kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) dan memilih Liga Primer Indonesia (LPI). Bahkan, PSSI menyatakan Irfan memilih klub lain yang bergabung dalam kompetisi LSI.
Asmuri menjelaskan jika para pemain juga mengaku senang bergabung dengan Persema meski keluar dari LSI. Mereka berharap kompetisi di LPI lebih bersih, berkualitas dan profesional. Selain itu, para pemain menyatakan kompetisi di LPI bebas tekanan psikologi seperti yang dialami selama berlaga di LSI. "Mereka mencurahkan pendapatnya tentang kompetisi LPI kepada manajemen," jelas Asmuri.
Para pemain katanya, selama ini terganggu secara psikologis lantaran bermain di klub yang didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Malang. Sehingga seluruh fasilitas, honor dan bonus juga diterima dari uang rakyat. Sedangkan, jika bermain bersama di LPI bebas dari tekanan psikologi tersebut.
Ia mengklaim jika tak ada uang rakyat yang digunakan untuk kompetisi ini. Lantaran konsorsium LPI menyuntik dana masing-masing klub sekitar Rp 20 miliar. Sehingga, selama musim kompetisi ini Persema tak bingung dengan pembiayaan pembinaan klub.
Pelatih Persema, Timo Scheunemann yang berjasa menggaet kedua pemain bergabung Persema Malang menyatakan memberikan kebebasan kepada Kim dan Irfan untuk memilih klub. Timo menyatakan tak pernah mengikat keduanya dalam sebuah klub. "Terserah keputusan Kim dan Irfan, demi karier mereka dalam sepak bola Indonesia," ujar Timo.
EKO WIDIANTO