TEMPO.CO, Milan - Kemenangan yang diraih Internazionale Milan pada laga derby melawan AC Milan, Senin dinihari, 16 Januari 2012, membuat tim asuhan Claudio Ranieri itu mulai masuk perebutan gelar juara musim ini. Kebangkitan Inter di laga yang bertajuk Derby della Madonnina itu tak lepas dari sosok sang penyerang, Diego Milito.
Milito menjadi pahlawan dengan mencetak gol kemenangan Inter di menit ke-54. Gol tunggalnya itu sudah cukup menghabiskan perlawanan Milan yang terus menyerang sepanjang pertandingan. “Saya sangat senang, kami tampil bagus melawan tim yang mempunyai kualtias luar biasa,” kata Milito seusai pertandingan.
Kini Inter mulai berani membicarakan scudetto, pasalnya Nerazzurri—julukan Inter—mulai tampil apik dengan meraih enam kemenangan beruntun. Tim asuhan Claudio Ranieri berada di posisi kelima dengan raihan 32 poin atau hanya berjarak enam angka dari Juventus yang berada di puncak klasemen.
Memulihnya performa Inter juga jadi sinyal kebangkitan Milito. Musim lalu Milito tampil buruk karena hanya mencetak lima gol di Seri-A dari 23 penampilannya. Tak pelak pemain berusia 32 tahun itu pun sempat dinobatkan sebagai pemain terburuk Seri-A 2011.
Meski begitu, musim 2011-2012 berjalan lebih lancar bagi Milito. Penyerang asal Argentina itu telah mencetak tujuh gol dari 14 penampilannya musim ini. Perolehan itu juga membuat Milito jadi pencetak gol terbanyak Inter saat ini.
Performa apiknya itu pun membuat Milito jadi pilihan utama dalam skema Ranieri. Pemain berjulukan El Principe (Si Pangeran) itu bahkan menyisihkan penyerang asal Uruguay, Diego Forlan. Padahal Forlan diplot sebagai pengganti striker utama musim lalu, Samuel Eto’to.
Bukan tidak mungkin penampilan Milito terus menanjak, mengingat dia tidak terkendala masalah cedera seperti yang dialaminya musim lalu.
FOOTBALL-ITALIA | IRVAN SAPUTRA