TEMPO.CO, Jayapura – Persipura Jayapura keberatan menyerahkan pemainnya untuk memperkuat skuad Tim Nasional Indonesia. Sekretaris Umum Persipura Thamrin Sagala mengatakan pelibatan pemain inti Mutiara Hitam di timnas berbenturan dengan jadwal laga Liga Super Indonesia (LSI).
"Kita siap saja memberi pemain kita, ini juga demi nama bangsa. Tapi saat ini tidak tepat, apalagi kita sekarang sementara konsen untuk pertandingan LSI,” kata Thamrin, Senin, 16 April 2012.
Menurut dia, sebelum merekrut pemain dari klub, sebaiknya ada pembicaraan awal antara Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) versi Djohar Arifin dengan PSSI versi La Nyalla Mattalitti. “Kalau tidak ada solusi untuk itu, Persipura juga tidak bisa. Ini harus ada keputusan bersama apa kita bisa libatkan pemain atau tidak,” kata Thamrin.
PSSI sebelumnya merekrut 29 pemain LSI untuk memperkuat timnas. Ke-29 pemain ini terbagi dalam dua tim, yakni 17 pemain untuk tim nasional usia di bawah 23 tahun yang diproyeksikan untuk SEA Games 2013 di Myanmar dan 12 lainnya untuk tim nasional senior.
Pemain Persipura yang masuk dalam daftar PSSI termasuk David Laly, Ricardo Salampessy, Boaz Salossa, dan Titus Bonai. “Kita ikuti saja regulasi FIFA, apakah bisa menyerahkan pemain. Tapi saya kira ini memang sulit.”
Terkait upaya rekonsiliasi yang sementara dibangun PSSI versi Djohar Arifin, Thamrin mengatakan sudah sangat telat. “Terlambat. Rekonsiliasi itu sebenarnya sudah dilakukan Persipura dari awal, tapi PSSI sendiri tidak mau. Kalau sekarang baru dilakukan, sangat terlambat,” ucapnya.
Menurut dia, jika rekonsiliasi itu jadi dilakukan, tidak akan bertahan lama. “Saat ini kan LPI dan LSI sementara jalan, mana mungkin ada rekonsiliasi. Kita lihat saja nanti ke depan,” katanya.
JERRY OMONA